PO Primajasa Pertahankan 5 Ribu Karyawannya di Tengah Pandemi Corona

- 3 Juni 2020, 19:02 WIB
KARYAWAN PO Primajasa Group.*
KARYAWAN PO Primajasa Group.* //INSTAGRAM/@primajasagroup


BANDUNG, (PRFM) – Larangan pemerintah terhadap operasional angkutan umum selama pandemi Virus Corona (Covid-19) membuat usaha sejumlah perusahaan angkutan terpuruk.

Dampaknya, tidak sedikit karyawan perusahaan angkutan harus kehilangan mata pencaharian akibat tidak beroperasionalnya perusahaan angkutan tempat mereka bekerja.

Kendati demikian, situasi ini tak menjadi kendala bagi perusahaan angkutan umum seperti Perusahaan Otobus (PO) Primajasa. Walaupun usahanya harus terhenti akibat pandemi Covid-19, pihak manajemen PO Primajasa terus berupaya untuk memenuhi hak karyawannya secara penuh.

Baca Juga: Ilmu Statistika Punya Peran Penanggulangan Pandemi Covid-19

Pemilik PO Primajasa Group H Amir Mahfud menyatakan, selama operasional perusahan terhenti akibat Covid-19, pihaknya terus berupaya memenuhi gaji sekira 5 ribu karyawannya di tengah terpuruknya usaha transportasi.

"Di tengah terpuruknya usaha transportasi akibat Covid-19, alhamadulillah kami masih bisa menggaji 5.000 karyawan kami, walau mereka kini menganggur," kata Amir Mahfud yang akrab dipanggil Aming, dalam konferensi pers di Hotel Mandalawangi, Kota Tasikmalaya, Rabu, (3/6/2020).

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dengan judul "Terpuruk dan Terhenti akibat Pandemi, PO Primajasa Malah Mampu Pertahankan 5.000 Karyawannya"

Bahkan, kata Aming, sejak perusahaannya terhenti akibat pandemi Covid-19, tak ada satu orangpun dari karyawannya yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Bahkan Alhamdulillah saat kemarin harus diberikan THR pun, seluruh karyawan kami beri THR tanpa potongan sepeserpun," katanya.

Aming mengungkapkan, ada dua pilihan sulit dalam menghadapi keterpurukan usaha transportasi akibat dampak wabah Covid-19, yatu antara mengorbankan aset perusahaan atau menyelamatkan SDM.

"Saya putuskan menyelamatkan SDM dan mengorbankan aset. Bagi saya SDM lebih penting ketimbang aset. Sudah tidak terhitung tenaga dan keringat karyawan saya membesarkan PO Primajasa Group ini," ujar Aming.

Baca Juga: Ini Penyebab Anak-anak Kerap Mimisan saat Terpapar Panas Matahari

Ia menyebutkan, jumlah armada PO Primajasa Group saat ini sekitar 1.500 unit, dengan melayani sejumlah trayek antara kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) dengan basis di wilayah provinsi DKI Jakarta, Jabar dan Banten.

"Dari jumlah tersebut, selama pandemi Covid-19 tak satupun yang kita operasikan. Bahkan waktu ada kelonggaran dari kemenhub, saya tidak mengoperasikan satupun bus yang ada," katanya.

Hal itu lanjut dia, karena pihaknya lebih mementingkan kepentingan masyarakat secara umum dari pada kepentingan perusahaan.

"Saya lebih menyelamatkan masyarakat secara umum. Saya tidak mau bus saya dijadikan fasilitas oleh Covid-19 untuk menyebarkan virus," ujar Aming.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x