Dishub Jabar Terus Matangkan Konsep New Normal di Bidang Transportasi

- 27 Mei 2020, 18:18 WIB
 KEPALA Dishub Jabar, Hery Antasari ditemui di Polrestabes Bandung, Rabu (8/4/2020)*
KEPALA Dishub Jabar, Hery Antasari ditemui di Polrestabes Bandung, Rabu (8/4/2020)* /TOMMY RIYADI/PRFM

BANDUNG,(PRFM) - New normal atau kenormalan baru akan diberlakukan di Jawa Barat pada pekan depan usai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir pada 29 Mei 2020 mendatang. Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Heri Antasari mengatakan di sektor perhubungan tentunya akan meningkatkan pembatasan agar tak terlalu banyak kontak terjadi baik di dalam moda transportasi ataupun di simpul transportasi.

"Di sektor transportasi seperti pembatasan kapasitas kemudian juga penerapan kebersihan dan higienitas untuk armada dan juga di simpul transportasi seperti terminal, bandara, stasiun itu akan semakin ketat," kata Heri saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (27/5/2020).

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia 27 Mei 2020 : Positif Bertambah 686, Sembuh Bertambah 180

Menurut Heri, pada prinsipnya dishub Jabar akan berupaya keras agar terjadi pembatasan kontak antara penumpang dengan petugas. Salah satunya adalah dengan pemberlakukan cashless atau dengan menerapkan pembayaran non tunai dan lainnya.

Selain itu, nantinya juga akan ada sistem informasi terkait trayek dan lainnya yang akan disiapkan oleh dishub Jabar.

Terkait kapan pemberlakukan new normal di bidang transportasi di Jawa Barat, Heri mengaku tidak akan begitu saja dilakukan saat pemerintah memberlakukan new normal. Menurutnya perlu banyak persiapan yang harus dilakukan agar new normal di bidang transportasi di Jawa Barat tak menimbulkan masalah.

Baca Juga: Hadapi New Normal, Tahura Ir. H. Djuanda akan Terapkan Spesific Tourism

"Kita sedang mengkaji apakah akan mengoperasikan atau membuat bagaimana terminal beroperasi kembali didatangi angkutan umum seperti bus baik bus sedang, bus besar dan lainnya, kemudian juga masyarakat mulai kembali menggunakan angkutan umum karena masalahnya di sini soal trust dari publik terhadap transportasi yang ada di kita," jelasnya.

Menurut Heri, tak mudah meningkatkan kepercayaan orang terhadap angkutan umum di tengah pandemi ini. Maka dari itu perlu kajian mendalam untuk menentukan pola atau sistem new normal di bidang transportasi massal.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x