Suasana Lebaran Berbeda Karena Corona, Haru Suandharu: Banyak Hikmah yang Bisa Diambil

- 25 Mei 2020, 18:39 WIB
HARU Suandharu (kanan) gantikan Ahmad Syaikhu Pimpin PKS Jabar.*
HARU Suandharu (kanan) gantikan Ahmad Syaikhu Pimpin PKS Jabar.* /NOVINATI NURULIAH/PR

 

BANDUNG,(PRFM) - Umat muslim tahun ini merayakan hari raya Idulfitri 1441 Hijriah dengan suasana yang berbeda. Tidak ada salat Ied berjamaah di masjid, tidak ada kumpul-kumpul bersama keluarga, untuk sekedar silaturahmi dengan kerabat pun hanya bisa dilakukan via daring.

Perbedaan lebaran tahun ini dirasakan pula oleh Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jabar, Haru Suandharu. Haru merasa lebaran kali berbeda dan agak aneh dari biasanya.

Menurutnya, perbedaan suasana terjadi sejak Ramadan karena pemberlakuan PSBB dalam rangka pencegahan penularan virus Corona.

"Agak aneh lebaran sekarang, bukan cuma beda (dari tahun sebelumnya), paling kangen sejak Ramadan bisa tarawih di masjid, berburu takjil, pulang kampung, salat Ied berjamaah di lapang, mencari baju baru, sekarang tidak bisa dilakukan," kata Haru saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (25/5/2020).

Baca Juga: Cegah Corona, Korsel Gunakan Robot Barista

Tahun ini ia pun terpaksa tidak mudik ke Surabaya. Karena adanya larangan pemerintah untuk melakukan mudik.

"Saya bapak orang Surabaya, kalau mudik terjauh ke Surabaya. Keluarga ibu dari Tasik. Kemarin ada larangan mudik, saya juga ga boleh mudik, jadi di Bandung saja," kata dia.

Ia menuturkan, banyak hikmah yang bisa diambil dari adanya pandemi COVID-19 ini. Menurutnya, jangan pernah menyalahkan siapapun atas keadaan ini, dan sepenuhnya harus percaya bahwa adanya virus Corona adalah kehendak Allah SWT.

"Tidak boleh menyalahkan siapapun, kecuali kita terima ini takdir dari Allah, kita harus banyak mengambil hikmah dengan adanya COVID-19 ini," kata Haru.

Baca Juga: Robert Ingin Kesehatan dan Keselamatan Pemain Terjamin Saat Kembali Latihan

Salah satu hikmah yang bisa diambil dengan adanya bencana kesehatan ini kata dia adalah waktu bersama keluarga yang lebih banyak.

Kemudian, bisa meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

"Stay at home, tiap orang beda, ada yang bisa bertahan, ada juga yang sehari pun ga bisa. Ga boleh marah kalau orang keluar mencari buat makan, selain stay at home, kita juga harus selalu berbagi. Kepekaan sosial kita diasah," kata dia.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x