Tren Kasus Covid-19 Naik, Sumedang Perpanjang PSBB Hingga 29 Mei

- 20 Mei 2020, 18:46 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir,  sedang melaksanakan  Sidak Patroli Kewilayahan di cek poin Kec. Tanjungkerta, Sabtu (25/4/2020).  Pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)  di Kab. Sumedang hari ke-4, sejumlah kendaraan yang akan melewati titik pemeriksaan (cek poin) C atau di daerah perbatasan,  diputarbalikan tidak boleh masuk wilayah Kab.  Sumedang karena pengemudinya melanggar aturan PSBB.*
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, sedang melaksanakan Sidak Patroli Kewilayahan di cek poin Kec. Tanjungkerta, Sabtu (25/4/2020). Pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kab. Sumedang hari ke-4, sejumlah kendaraan yang akan melewati titik pemeriksaan (cek poin) C atau di daerah perbatasan, diputarbalikan tidak boleh masuk wilayah Kab. Sumedang karena pengemudinya melanggar aturan PSBB.* /ADANG JUKARDI/PR

BANDUNG,(PRFM) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 29 Mei mendatang.

PSBB ini merupakan tahap ketiga, setelah sebelumnya Kabupaten Sumedang melaksanakan PSBB tahap pertama bersama kabupaten/kota Bandung Raya, dan PSBB tahap kedua tingkat provinsi Jawa Barat.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, PSBB diperpanjang lantaran tren kasus Covid-19 di Kabupaten Sumedang mengalami peningkatan.

Hal itu terjadi karena banyaknya pemudik yang pulang ke Sumedang.

"Kami lanjutkan PSBB karena walaupun relatif baik dari segi kepatuhan, tapi tren Covid meningkat, belum aman, belum bisa dikatakan terkendali," kata Dony saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (20/5/2020).

Baca Juga: Latihan Online Libur, Pemain Persebaya Diminta Latihan Individu

Dony mengatakan, mendekati lebaran banyak pemudik yang pulang ke Sumedang. Hasilnya, angka positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang terus mengalami penambahan.

Pemudik semakin meningkat dan tersebar di setiap kecamatan. Data terakhir menunjukkan 2.176 pemudik telah pulang ke Sumedang.

"Kita isolasi di wilayah masing-masing. Dari jumlah tersebut, 500 diantaranya sudah menjalani swab test, hasinya masih menunggu," kata Dony.

Baca Juga: Aktivitas Mengemudi Turun 82 Persen, Waze Nilai Kota Bandung Paling Taat PSBB

"Setiap hari pemudik nambah terus, yang KTP Sumedang kita masih perbolehkan masuk, tapi harus isolasi. Yang KTP luar Sumedang kami tolak, tidak boleh masuk," kata dia.

Dikatakannya, pertimbangan lain dari diperpanjangnya PSBB di Sumedang adalah karena masih ada warga yang melakukan pelanggaran.

Kemudian juga mendekati lebaran yang menjadi puncak keramaian.

Baca Juga: Update 20 Mei, Pasien Sembuh COVID-19 di Indonesia Capai 4.575 Orang

Kalau diberikan kelonggaran, ia khawatir tren kasus Covid-19 di Sumedang tidak terkendali.

"Kalau kita relaksasi, kita kendorkan, ada PSBB saja mencoba melanggar, apalagi diberikan relaksasi. Kita khawatir kalau pintu dibuka sedikit bisa jebol ga ketahan, mending ditutup sekalian lebih diketatkan," katanya.

Lebih lanjut ia menuturkan, bilamana warga masyarakat disiplin saat penerapan PSBB tahap ketiga ini, pihaknya akan mulai menyiapkan pola hidup new normal.

"New normal, hidup normal baru itu kemana-mana pakai protokol kesehatan. Nanti mungkin setelah 29 Mei normal baru, orang pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Dalam belajar, bekerja, beribadah pakai prokol kesehatan," kata dia.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x