Ini Klarifikasi Pemprov Jabar Soal Telur Bansos yang Busuk di Garut

- 11 Mei 2020, 20:45 WIB
ILUSTRASI telur.*
ILUSTRASI telur.* /PIXABAY/

BANDUNG,(PRFM) - Beredar informasi terkait adanya ratusan kilogram telur dari bantuan sosial (bansos) Provinsi Jawa Barat yang busuk di Garut. Hal itu diduga karena lamanya proses pendistribusian.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Mohammad Arifin Soedjayana membantah informasi tersebut. Menurutnya, tidak ada bansos telur di Bulog Garut yang busuk.

Pasalnya, bansos untuk Kabupaten Garut ditunda karena masih ada masalah terkait pendataan Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Sebenarnya pada 27 April sudah dikirim (bansos telur) ke Garut, dicoba didistribusikan 100 paket, namun yang diterima hanya 4 paket. Karena ada penolakan dan dobel data, akhirnya pemerintah setempat dan PT POS mengambil keputusan ditunda dulu," kata Arifin saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (11/5/2020).

Baca Juga: Hingga 11 Mei 2020, Kasus Positif Covid-19 di Kota Bandung Capai 273

Karena ditunda, Arifin menjelaskan bahwa bansos tersebut diredistribusi ke daerah lain, yaitu ke Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

"Karena ada penundaan, telur digeser ke kabupaten/kota lain," kata dia.

Arifin yang juga Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar mengatakan, karena hal itu, akhirnya Pemprov Jabar kembali menyalurkan bansos telur sebanyak 1 ton untuk Kabupaten Garut.

Rencananya, telur tersebut akan didistribusikan kepada penerima pada Selasa, 12 Mei besok.

"Telur yang ada sekarang di Garut itu kiriman baru, dan akan dilaunching besok (Selasa, 12 Mei)," kata dia.

Baca Juga: Jual Sticker Agar Aman Melintas di PSBB, 5 Orang Penjual Ditangkap

"Jadi bukan sudah busuk, tapi ada potensi (potensi busuk) kalau tidak ada penyaluran," tambahnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, penyaluran bansos telur mengikuti jadwal PT POS. Jika, hari ini habis, besoknya bakal dikirim lagi. Hal itu dilakukan agar telur tetap segar.

"Manajemen pengelolaan telur sangat sulit, tapi karena ada permintaan kita pun dengan berbagai risiko, bagaimana pengelolaan harus baik dan sesuai rencana penyaluran PT POS ke Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS)," tandasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x