Isu Penutupan Pasar di Kabupaten Bandung Dipastikan Hoaks

- 20 Maret 2020, 15:09 WIB
Situasi bongkar muat bawang putih di salah satu pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bandung.
Situasi bongkar muat bawang putih di salah satu pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bandung. /Dok Humas Pemkab Bandung.

BANDUNG, (PRFM) - Pemerintah Kabupaten Bandung memastikan isu mengenai penutupan pasar tradisional maupun pasar modern sebagai kabar bohong atau hoaks.

Seperti dinyatakan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Popi Hopipah, isu yang menyebutkan bakal terjadi penutupan pasar selama tiga hari, merupakan hoaks.

“Itu hoaks, tidak ada rencana dari kami untuk menutup Pasar-pasar Tradisional selama tiga hari,” tegasnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat (20/3/2020).

Baca Juga: Hindari Corona, PS Sleman Liburkan Pemain Sampai 30 Maret

Popi melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Bandung hanya mengeluarkan imbauan bagi masyarakat agar tidak berbelanja kebutuhan sehari-hari secara berlebihan (Panic Buying).

Imbauan tersebut termuat dalam Surat Edaran Bupat Bandung Nomor 443/730/Umum tentang Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona.

“Untuk itu kita batasi untuk kebutuhan pribadi, baik itu di Pasar-pasar Tradisional, maupun Pasar-pasar Modern. Tapi bagi pedagang, kita tidak batasi,” imbuh Popi.

Baca Juga: Jasa Marga Tutup Sementara Layanan Top Up e-Money di Gerbang Tol Jabodetabek

Lebih lanjut, produk-produk kebutuhan pribadi yang dibatasi yakni masker, hand sanitizer, gula pasir, beras, minyak goreng, serta mie instan.

Pasalnya menurut data terbaru pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung, alat perlindungan diri (APD) seperti masker dan hand sanitizer kini mulai langka di pasaran.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x