Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi mengaku sangat menyayangkan atas insiden ‘Lingkaran Setan’yang menimbulkan banyak korban di lingkungan pendidikan.
Dedi mengatakan, dugaan penganiayaan dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka itu terjadi saat korban mengikuti kegiatan paskat (pasukan tongkat) yang sedang melatih kemampuan baris-berbaris menggunakan tongkat.
"Jadi terkait kejadian Pramuka di SMKN 1 Ciamis, itu berawal dari hari Sabtu di luar sekolah. Jadi sebetulnya itu kegiatan di luar instansi pendidikan dan tidak ada izin dari sekolah," ucapnya.***