Polda Jabar Siapkan Rekayasa Lalin di KM 118+600 Secara Situasional

- 20 Februari 2020, 11:31 WIB
Situasi jalan Tol Cipularang KM 118 saat ditinjau PT Jasa Marga pada Kamis (13/2/2020).
Situasi jalan Tol Cipularang KM 118 saat ditinjau PT Jasa Marga pada Kamis (13/2/2020). /Dok. PT Jasa Marga

BANDUNG,(PRFM) - Kementrian PUPR, Jasa Marga, dan instansi terkait lainnya masih melakukan perbaikan di lokasi longsor di KM 118+600 Tol Cipularang arah Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mencegah longsor susulan di lokasi tersebut.

Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Eddy Djunaedi menyebutkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas di sekitaran KM 118+600. Menurutnya, terkait rekayasa ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Jasa Marga karena ada beberapa sarana prasarana yang harus disiapkan terlebih dahulu.

"Dari kepolisian terus intens berkoordinasi dengan Jasa Marga karena ada beberapa perlengkapan yang harus dipersiapkan karena ada alternatif kedua seandainya terjadi situasi ada hambatan, ada perlambatan jangan sampai mengekor panjang kita akan lakukan contraflow. Contraflow sendiri nanti memerlukan peralatan yang nanti kita pasang pada jalur A atau Jakarta ke arah Bandung, " ucap Eddy saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis (20/2/2020).

Saat ini, sebut Eddy, arus kendaraan masih normal. Kepolisian dan Jasa Marga belum melakukan rekayasan lalin di KM 118+600.

Baca Juga: Mirip Gejala Likuifaksi, Jasa Marga Tetap Pastikan Tol Cipularang KM 118 Aman Dilintasi Kendaraan

"Namun kami mengimbau kepada pengguna jalan untuk lebih berhati-hati sebelum memasuki KM 118+600 karena di situ nanti ada bottleneck atau penyempitan karena di 118+600 jalur Bandung nanti ada keluar masuk kendaraan baik yang mengangkut material maupun kendaraan alat besar untuk rekonstruksi tersebut," imbuhnya.

Eddy menegaskan, mulai besok, Jumat (21/2/2020), pihaknya kemungkinan akan melakukan kanalisasi kendaraan. Nantinya kendaraan golongan dua ke atas diminta melintas di lajur 2 atau sebelah kanan dari arah Bandung ke Jakarta.

"Kenapa jalur 2? karena supaya tidak mengganggu bebannya kendaraan tersebut ke TKP longsornya. Sedangkan golongan satu kami masukan ke lajur 1 (kiri), itu alternatif satu," ucapnya.

Namun jika ada kejadian di sekitaran TKP longsoran di KM 118+600, pihaknya akan melakukan contraflow yang menjadi alternatif kedua.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x