Network
BANDUNG (PRFM),- Setelah 30 tahun di kelola pihak swasta, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Jawa Barat mengambil alih sepenuhnya pengelolaan Grand Hotel Preanger. Direktur Utama PT Jaswita, Deni Nurdyana Hadimin menjelaskan, sebagai salah satu aset strategis milik pemerintah Jawa Barat, pengelolaan Grand Hotel Preanger oleh Jaswita sudah sesuai dengan visi Pemprov Jabar.
“Selain amanat Gubernur, penyelesaian perjanjian kerjasama ini dilakukan karena masa pengelolaan sebelumnya sudah selesai. Kami berharap, alih kelola ini bisa memberikan kontribusi bagi PAD Jawa Barat,” jelas Deni ditemui usai penandatanganan dokumen penyelesaian kerjasama, di Grand Hotel Preanger, jalan Asia-Afrika, Minggu (2/2/2020) malam.
Sebelumnya hotel yang menjadi salah satu ikon kota Bandung tersebut, di kelola PT Bina Inti Dinamika (BID) selama 30 tahun. Dalam masa pengelolaan tersebut, lanjut Deni, PT BID berhasil menjadikan Grand Hotel Preanger sebagai daya tarik dan simbol pariwisata Jawa Barat.
“Selanjutnya, kami memberikan waktu selama tiga bulan kepada PT BID, untuk menyelesaikan masalah internal dan membantu proses audit aset, yang akan dilakukan lembaga Independen atau BPKP. Dan tentu saja alih pengetahuan pengelolaan kepada Tim Jaswita,” ujar Deni.
Selain Grand Hotel Preanger, Deni menjelaskan ada sekira 49 aset lainnya milik Jaswita yang pengelolaannya akan di optimalkan. Total nilai aset tersebut seluruhnya mencapai Rp. 2,8 triliun. Jaswita sendiri bergerak di bidang jasa, properti, dan kepariwisataan. Beberapa rencana yang akan dilakukan diantaranya bengkel, perhotelan, dan biro perjalanan wisata.
“Selain Grand Hotel Preanger, di kota Bandung kami masih memiliki Aryaduta Hotel, dan Hotel Perdana Wisata, serta Salak Herritage Hotel di Bogor. Kurang lebih ada 49 aset kita di Jawa Barat, ada hotel, ada Mall, ruko, guest house,” jelas Deni.
