Saat kunjungan sepi, banyak pengusaha yang tak tega merumahkan karyawan.
Namun demikian, mereka pun bingung bagaimana cara membayar upah karyawan di saat kunjungan seret.
Deden mengungkapkan, saat ini banyak pengusaha hotel dan resto di Garut memutar otak agar para karyawannya tidak ada yang di-PHK.
Deden menyebutkan, di resrot yang dikelolanya, dia hanya bisa membayar gaji 75 persen saja karena karyawannya kini bekerja dengan sistem shift.
Baca Juga: Anggota DPR Desak Pemerintah Tindak Tegas Oknum Penimbun Tabung Gas Oksigen: Hukum Berat Agar Jera
"Jangan sampai mereka (karyawan) itu menjadi korban dengan kondisi covid ini. Saya berusaha untuk mencoba untuk tetap kondusif," terangnya.
Dengan kondisi sulit seeprti ini, banyak pengusaha hotel dan restoran di Garut seperti merasakan hidup tanpa arah.
Oleh karena itu, Deden berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten (pemkab) Garut.
Menurutnya, dia sudah berulang kali melayangkan surat permohonan audiensi namun tidak pernah direspon.