Network
PRFMNEWS - Kasus Covid-19 di Kabupaten Garut mengkhawatirkan, lebih dari 2.600 kasus baru ditemukan dalam waktu 14 hari terakhir.
Lonjakan kasus baru ini dipicu oleh tingginya mobilitas masyarakat saat libur Lebaran 2021. Jika dibandingkan dengan kasus pascanatal dan Tahun Baru 2021, peningkatan kasus usai Lebaran 2021 tercatat lebih tinggi.
"Kita belajar dari pengalaman Natal dan Tahun Baru 2021, itu kisaran satu minggu liburnya, sekarang terjadi 3 kali lipat peningkatan dibandingkan dengan Nataru pada Hari Raya Idul Fitri ini," ujar Kabid P2P Dinkes Kabupaten Garut, Asep Surahman saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Selasa 15 Juni 2021.
Baca Juga: Tempat Tidur Pasien Covid di RSHS Tersisa 62 Lagi, Diprediksi Belum Sampai Puncaknya
Asep menjelaskan, dalam periode 1-14 Juni 2021 ditemukan 2.649 kasus baru Covid-19. Sebelumnya pada periode 18-31 Mei 2021 ditemukan 971 kasus, sedangkan periode 3-17 Mei 2021 lebih sedikit lagi yaitu 285 kasus baru.
Bahkan angka kematian dalam 14 hari terakhir juga cukup mengkhawatirkan yakni tercatat 143 pasien Covid-19 yang meninggal dunia, artinya rata-rata ada 10 orang yang meninggal per harinya.
"Saya yakin masyarakat merasa bosan dengan kondisi satu tahun ini, lalu dengan wisata, liburan, tapi tidak memperhitungkan dampak yang akan terjadi," ungkapnya.
Terkait kasus harian, Asep menyebut rata-rata kini bertambah 150 kasus per hari. Jika dirinci, sekitar 30 persennya adalah kategori gejala sedang dan berat.
Dengan demikian, maka setiap harinya ditemukan 40 hingga 50 pasien yang harus mendapat perawatan di rumah sakit. Kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) di Kabupaten Garut saat ini diakuinya sudah di atas 60 persen.
