Ridwan Kamil Sebut 36 Juta Warga Jabar Akan Disuntik Vaksin Covid-19 untuk Bentuk Herd Immunity

- 24 Januari 2021, 08:59 WIB
Petugas kesehatan Kota Bandung menunjukkan botol vaksin Covid-19 di RSKIA Kota Bandung, Kamis 14 Januari 2021
Petugas kesehatan Kota Bandung menunjukkan botol vaksin Covid-19 di RSKIA Kota Bandung, Kamis 14 Januari 2021 /Pendengar PRFM/Dimas Rachmatsyah

PRFMNEWS – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebut Jabar harus menyuntik vaksin Covid-19 kepada 70 persen penduduk atau 36 juta warga.

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk membentuk kekebalan imunitas atau herd immunity. Dengan begitu menurutnya, Jabar memerlukan sekitar 72 juta dosis vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil dalam Diskusi Publik Dewan Pers bertajuk "Vaksinasi Covid-19, Perubahan Perilaku, dan Desiminasi Informasi: Transparansi dan Keadilan dalam Distribusi Vaksin Covid-19" via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 22 Januari 2021.

"Karena 70 persen ini cukup untuk melindungi yang 30 persen, maka dari total 50 juta jiwa penduduk Jabar, sekitar 36 juta orang harus divaksin," ucapnya.

"Kami butuh sekitar 72 juta dosis. Urutannya nakes dulu, baru profesi lain yang rawan, termasuk wartawan menurut saya rawan. Kemudian masyarakat umum di rentang umur 18-59 tahun," imbuhnya.

Baca Juga: Agar Vaksinasi Covid-19 Optimal, Pemprov Jabar Siapkan Skenario Penyuntikan

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta Tidak Cair? Bisa Jadi Karena Hal Ini

Gubernur yang karib disapa Emil mengatakan, untuk mempercepat vaksinasi Covid-19, Jabar membutuhkan tambahan vaksinator. Saat ini, Pemprov Jabar menyiapkan 11.000 vaksinator secara bertahap.

Jika jumlah vaksinator hanya 11.000, vaksinasi Covid-19 di Jabar akan berlangsung selama 15 bulan.

Sementara itu, Emil menargetkan vaksinasi Covid-19 di Jabar tuntas dalam waktu enam sampai delapan bulan.

"Menurut saya (15 bulan) kelamaan. Jadi sekarang kita lagi menghitung bagaimana caranya agar tidak 15 bulan, tapi bisa enam sampai delapan bulan," katanya.

"Penyuntik di Jabar sekarang berjumlah 11 ribuan, tidak akan cukup karena butuh 30 ribuan penyuntik untuk selesai di enam sampai delapan bulan vaksinasi, berarti saya harus rekrut vaksinator tambahan," imbuhnya.

Menurut Emil, selain vaksinator, tempat penyuntikan vaksin Covid-19 harus diperbanyak. Saat ini, tempat penyuntikan Jabar berada dikisaran 1.000 tempat. Setidaknya, kata ia, Jabar harus menambah 1.000 tempat penyuntikan.

"Kalau waktunya mau cepat berarti tempatnya diperbanyak. Sekarang saya lagi mencari seribuan titik penyuntikan, mungkin di gedung serba guna, GOR atau gedung lainnya yang bisa dimanfaatkan," tuturnya.

Baca Juga: LINK Streaming K-Pop Super Concert Hari Ini di SCTV, Suguhkan Penampilan BTS, GOT7 Sampai Seventeen

Baca Juga: Alun-alun Bandung Banyak Copet, Warga Ini Sudah Dua Kali Jadi Korban dan Harap Keamanan Diperketat

Selain itu, Emil berharap pemerintah pusat menyerahkan data penerima vaksin kepada pemerintah daerah.

Hal itu untuk memudahkan pelacakan apabila ada calon penerima vaksin yang tidak datang saat waktu penyuntikan.

Saat ini, data siapa yang akan divaksin ada di Kementerian Kesehatan RI. Menurut Emil, hal itu dirasa kurang tepat.

"Jadi kami Jabar memohon ke (pemerintah) pusat kewenangan mengatur siapa yang divaksin diserahkan secara desentralisasi ke daerah, karena kami orang lapangan yang lebih tahu," katanya.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x