KBM Tatap Muka Digelar Januari, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar: Hanya Sebuah Ilusi

- 1 Desember 2020, 09:40 WIB
Ilustrasi Anak Sekolah.*/PRFM
Ilustrasi Anak Sekolah.*/PRFM /

PRFMNEWS - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengizinkan sekolah untuk kembali menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka mulai Januari 2021,

Keputusan tersebut mengacu pada Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (SKB 4 Menteri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021.

Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat (Jabar), Abdul Hadi Wijaya menilai rencana tersebut hanyalah sebuah ilusi.

Karena jika dilihat dari fakta dan kenyataan di lapangan, seluruh daerah terutama di Jabar belum siap menggelar KBM tatap muka.

"Mau sekolah nih (tatap muka) Januari, itu sebuah ilusi yang secara fakta dan kenyataan di lapangan jauh sekali," kata Abdul saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 30 November 2020.

Baca Juga: Terjadi Longsor di Sumedang Pada Minggu dan Senin Kemarin yang Rusak Beberapa Rumah

Baca Juga: Hari Ini Polisi Panggil Habib Rizieq Untuk Diperiksa, Diminta Tidak Bawa Simpatisan

Baca Juga: Viral Video Azan dengan Seruan Jihad, Muhammadiyah Jabar Bereaksi Keras, Minta Motifnya Diusut

Kebijakan rencana pelaksanaan KBM tatap muka pada Januari 2021 ia nilai tidak jelas.

Pasalnya, Mendikbud menyerahkan kebijakan tersebut ke masing-masing Pemerintah Daerah.

"Menteri mensyaratkan dari mulai kesehatan, dan kesiapan. Ujung-ujungnya belum merubah apapun (terkait kebijakan KBM), karena nanti kebijakannya tergantung pada Satgas di provinsi untuk SMA dan SMK, serta Satgas kabupaten untuk SD SMP," kata Hadi.

Selain itu dia menyampaikan, bahwa hingga saat ini belum ada daerah di Jabar yang berstatus zona hijau penyebaran Covid-19.

"Sementara di Jabar hari ini masih merah jingga (zona), apakah kita mengharapkan keajaiban dalam sebulan terjadi perubahan tiba-tiba jadi hijau?," katanya.

Tak hanya terkait zona Covid-19 di Jabar, angka kasus corona nasional akhir-akhir ini yang terus melonjak juga harus menjadi pertimbangan dalam kebijakan KBM tatap muka.

"Angka (kasus corona) naik terus kemarin pecah rekor 6.000 lebih dalam sehari. Jadi yang disampaikan menteri terkait wacana (KBM tatap muka) dalam kenyataannya masih jauh," katanya.

Baca Juga: Ribuan Warga Kota Bandung Kedapatan Tak Pakai Masker Saat Satpol PP Gelar Operasi Perketatan AKB

Baca Juga: Peta Sebaran Corona Kabupaten Bandung 30 November, Tersisa Satu Kecamatan Tanpa Kasus Positif Aktif

Baca Juga: Muhadjir Effendy Khawatir Vaksin Malah Membuat Masyarakat Abai Protokol Kesehatan

Lebih lanjut dia pun meminta kebijakan pembukaan KBM tatap muka pada Januari mendatang diperjelas.

Sehingga rencana tersebut tidak menimbulkan dampak buruk yang tidak diinginkan.

"Ini (wacana KBM tatap muka) harus sama-sama kita perjelas, masih ada waktu satu bulan. Kami harap kalau untuk SMA SMK dari Gugus Tugas lah yang memberi sinyal dan membeberkan fakta dengan kesimpulan bahwa di Jabar yang bisa (KBM tatap muka) cuma disini (daerah) aja, karena kan menteri menyerahkan ke kepala daerah," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x