Struktur Bangunan Buruk Sebabkan Ribuan Rumah di Garut Rusak Akibat Gempa, Pj Bupati Soroti Mitigasi Bencana

21 September 2024, 13:45 WIB
Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin saat meninjau rumah terdampak gempa di Kecamatan Pasirwangi, Rabu 18 September 2024. /

BANDUNG, PRFMNEWS - Sebanyak 23 desa di enam kecamatan di Kabupaten Garut tedampak gempa dengan kekuatan 4,9 magnitudo yang mengguncang pada Rabu 18 September 2024.

Getaran gempa yang kuat menyebabkan kerusakan pada 1.244 rumah, 25 fasilitas sosial, dan 18 fasilitas pendidikan. Upaya penanganan darurat telah dilakukan, mulai dari penyelamatan korban, pendirian dapur umum, pengamanan barang-barang warga, serta penyelenggaraan trauma healing bagi anak-anak.

Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, mengungkapkan, banyaknya rumah rusak disebabkan oleh struktur bangunan yang kurang baik. Ia menekankan pentingnya penerapan mitigasi bencana dalam pembangunan rumah untuk mengurangi risiko kerusakan.

"Saya lihat tadi banyak yang nggak pakai besi, itu kan pasti kalaupun ini mudah rubuh, kedua jangan di tempat yang bahaya, yang lereng-lereng gitu ya, harus betul-betul itu, terus tiap rumah tuh harus ada tanaman lah, nanti itu harus mulai dari sekarang, tanaman-tanaman yang kuat," ujar Barnas, di sela-sela peninjauan di Kecamatan Pasirwangi, Rabu 18 September 2024 malam.

Baca Juga: Rangkaian Acara HUT ke-79 TNI Digelar di Monas Jakarta Mulai 20 September, Bakal Ada Parade Alutsista

Ia juga menambahkan bahwa gempa susulan yang terjadi hingga lima kali turut menyebabkan kerusakan pada rumah warga dan fasilitas umum. Barnas menegaskan penanganan bencana harus segera dilakukan tanpa berlarut-larut, agar masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja dan bertani.

"Yang tentu nanti ini harus dirapatkan secara benar, tapi tidak lama saya itu tidak mau lama, jadi harus cepat kira-kira apa yang bisa dilakukan, jangan sampai berlarut-larut karena kan orang akan makan, orang harus berusaha, jangan karena ada bencana dia itu putus kerja atau bertani," ucapnya.

Barnas juga menyoroti pentingnya edukasi terkait mitigasi bencana yang perlu dilakukan di saat kondisi normal. Edukasi ini mencakup langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana serta penerapan struktur dan model bangunan yang kuat.

"Saya melihat rumah yang menggunakan struktur baik tidak rusak, sedangkan rumah yang strukturnya lemah mengalami kerusakan. Masyarakat juga harus memahami cara evakuasi yang benar jika terjadi gempa, termasuk mengetahui titik kumpul," tambahnya.

Baca Juga: Badan Geologi Selidiki Sesar Baru di Kertasari Penyebab Gempa Kabupaten Bandung

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, melaporkan bahwa tujuh orang penyintas bencana telah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas setempat.

Dari tujuh penyintas tersebut, enam di antaranya berasal dari Kecamatan Pasirwangi dengan lima orang mengalami luka robek dan satu orang mengalami sesak napas, sedangkan satu korban lainnya berasal dari Kecamatan Tarogong Kaler dengan cedera di kepala. Pihaknya pun terus melakukan pemantauan kondisi para pasien.

"Kami akan terus melakukan penyisiran untuk memastikan kesehatan para korban dan memberikan bantuan sosial," ujar dr. Leli.***

Editor: Tim PRFM News

Tags

Terkini

Trending