Badan Geologi Beri Penjelasan Asap Putih yang Bikin Resah Warga yang Tinggal di Sekitaran Tangkuban Parahu

4 September 2024, 21:30 WIB
Hembusan gas dari Kawah Ecoma yang berada di dalam Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu 12 Februari 2022. /dok PVMBG Badan Geologi

PRFMNEWS - Warga yang tinggal di sekitaran Gunung Tangkuban Parahu mengaku resah dengan kemunculan asap putih pada hari ini, Rabu 4 September 2024.

Menurut pengakuan warga, asap putih itu muncul dengan intensitas tipis hingga tebal sejak Rabu pagi tadi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid memberikan penjelasan.

Baca Juga: Kebakaran Melanda Kawasan Hutan Gunung Tangkuban Parahu

Wafid memaparkan, kemunculan asap putih tipis tersebut terpantau pada kamera CCTV pada pukul 05:51 WIB dan pukul 09.20 WIB.

Pada pukul 11.30 WIB, lanjut Wafid, informasi dari pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu dan warga sekitar, telah terjadi kebakaran hutan di titik yang sama sesuai pengamatan CCTV milik Badan Geologi.

"Sampai saat ini upaya pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait masih dilakukan," papar Wafid dalam keterangan resmi Badan Geologi yang diterima Redaksi PRFM pada Rabu petang.

Baca Juga: Badan Geologi Pastikan Gunung Tangkuban Parahu Masih Berstatus Normal

Wafid menyatakan, masyarakat yang tinggal di sekitaran Gunung Tangkuban Parahu tidak perlu mengaitkan kemunculan asap putih dengan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.

Sebab, beradasarkan pantauan terkini Badan Geologi, Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu hingga hari ini secara kegempaan masih didominasi oleh gempa-gempa berfrekuensi rendah yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat permukaan.

"Sedangkan jenis gempa Vulkanik yang berasosiasi dengan suplai magma belum menunjukkan tingkat kejadian yang signifikan," beber Wafid.

Baca Juga: Benarkah Gunung Tangkuban Parahu Alami Erupsi Hari Ini? Badan Geologi Buka Suara

Sementara itu dari hasil pemantauan deformasi dengan peralatan Tiltmeter maupun Electronic Distance Measurement (EDM) pada September ini, belum menunjukkan adanya pola penambahan tekanan yang signifikan dari bawah permukaan terhadap respon penggembungan pada tubuh Gunung Tangkuban Parahu.

"Berdasarkan hasil evaluasi secara visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu hingga tanggal 4 September 2024 pukul 16.00 WIB masih pada Level I (Normal)," jelas Wafid.***

Editor: Tim PRFM News

Tags

Terkini

Trending