PRFMNEWS - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menyatakan komitmennya untuk terus mencari investasi yang bisa berdampak langsung dalam menurunkan pengangguran dan kemiskinan.
Sekda Jabar, Herman Suryatman menyatakan, investasi di Jawa Barat harus bersifat inklusif. Artinya, berdampak langsung pada masyarakat, terutama untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.
Dipaparkan Herman, saat ini Jawa Barat merupakan provinsi dengan investasi tertinggi di Indonesia yang menembus angka Rp210,6 triliun. Angka tersebut merupakan realisasi investasi pada 2023 tahun kemarin.
Baca Juga: 10 Sektor Ini Sangat Potensial untuk Investasi di Kota Bandung
"Tentu kita berharap investasi ini terus kita jaga terutama jangan sampai eksklusif, tapi investasi yang inklusif, yang memberikan dampak langsung terhadap penurunan pengangguran, kemiskinan," paparnya dalam Rapat Koorindasi Penyusunan Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2024 di Provinsi Jabar, yang digelar di Kota Bandung, Kamis 4 Juli 2024.
Herman melanjutkan, salah satu langkah strategis Pemprov Jabar untuk mewujudkan hal tersebut, yakni dengan melakukan hilirisasi investasi yang ada di Jawa Barat.
"Salah satu strategi dalam investasi ini adalah melakukan hilirisasi untuk investasi-investasi yang strategis, salah satu di antaranya di sektor migas," ujarnya.
Baca Juga: AHY Deklarasikan 4 Kabupaten Lengkap di Bali, Diharapkan Perkuat Semangat Investasi
Ditambahkan Herman, strategi hilirisasi investasi sudah diterapkan sejak jauh-jauh hari oleh pemerintah pusat, dan Pemprov Jabar sendiri akan mengikuti langkah tersebut dan berkomitmen menjadi provinsi terdepan yang melakukan hilirisasi.
"Ujungnya adalah bagaimana rakyat Jawa Barat sejahtera. Karena investasi sejatinya hanya sasaran saja, sasaran utamanya membuat negara kita kuat, membuat Jabar kuat, maju, caang, yang ditandai masyarakatnya sejahtera," pungkasnya.***