Hadapi Kemarau, Kementerian Pertanian Siapkan 10.000 Pompa Air untuk Pertanian di Jawa Barat

29 Mei 2024, 12:00 WIB
Kegiatan pertanian di Jawa Barta. /Distanhorti Jabar/

PRFMNEWS - Musim kemarau segera tiba, karena itu Kementerian Pertanian (Kementan) menyediakan 10 ribu pompa air untuk membantu petani tetap bisa bertanam di musim kemarau di Jawa Barat (Jabar).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat.

"Tahun sekarang ada bantuan dari pemerintah pusat (Kementerian Pertanian) untuk irigasi perpompaan, syaratnya sumber air permukaan, bukan sumber air dalam," kata Dadan mengutip dari ANTARA.

Ia menyebutkan jenis bantuan dari Kementerian Pertanian itu terdiri atas 10 ribu unit peralatan pompa dan 700 unit untuk irigasi pompanisasi yang siap disalurkan ke pemerintah daerah kota/kabupaten berdasarkan pengajuan.

Baca Juga: Kenapa Cuaca Panas Terik Terasa di Bandung Meski Belum Kemarau? BMKG Ungkap Penyebabnya

"Dari Kementerian Pertanian itu 10 ribu unit pompa, dan 700 unit irigasi pompanisasi, ini prioritas semua daerah, kembali kepada usulan pemerintah kabupaten dan kota," kata nya.

Ia menyampaikan pengadaan peralatan pompa itu memiliki perbedaan untuk penyalurannya yakni untuk 700 unit pemerintah daerah mengusulkan calon petani dan calon lokasinya, lalu bantuan berupa peralatan pompanisasi bisa diberikan.

Sedangkan yang 10 ribu unit peralatan pompa itu, kata dia, penyalurannya dengan mengirimkan biaya dari pemerintah langsung ke rekening golongan tani untuk dibelikan kebutuhan peralatan pompa airnya.

"Ada juga bantuan dari irigasi perpompaan itu sifatnya transfer, uangnya ke para rekening kelompok tani, nanti petani bisa beli pompanya, bisa beli rumah pompa, bisa beli bak penampungannya," kata Dadan.

Baca Juga: Awal Musim Kemarau 2024 Diprediksi Mundur, BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia ini Akan Lebih Panas dan Kering

Ia menambahkan perkataan itu nanti sebagian akan diberikan untuk Brigade Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang bertugas untuk membantu petani meminjamkan peralatan pompanisasi agar lahannya tidak kering.

Selain pompanisasi, kata dia, ada juga program support pembuatan sumur bor dangkal untuk memenuhi kebutuhan air pertanian di beragam daerah, namun support itu sama mesti lebih dulu diusulkan dari petani.

"Kalau memang lokasinya memungkinkan untuk tanah dangkal untuk potensi sumber air di bawah permukaan yang dangkal kurang dari 30 meter, itu bisa diusulkan untuk bor, untuk sumur dangkal," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Trending