10 Negara Ini Bayar Rakyatnya untuk Berhubungan Intim, Salah Satunya Negara Tetangga

Penulis: Ema Rachmawati
Editor: Asep Yusuf Anshori
Ilustrasi nikah, ilustrasis menikah, ilustrasi pasangan, ilustrasi pacaran
Ilustrasi nikah, ilustrasis menikah, ilustrasi pasangan, ilustrasi pacaran /Pixabay/Oleynikkostantin/

BANDUNG, PRFMNEWS - Tahukah kamu jika ada negara yang tersebar di belahan dunia ini akan membayar warganya untuk berhubungan intim?

Sejumlah negara memang dilaporkan telah mendorong warganya untuk berhubungan intim lebih sering dari biasanya.

Negara-negara tersebut tidak hanya sekadar meminta warganya lebih banyak berhubungan badan, tetapi juga memberikan imbalan untuk mereka.

Baca Juga: Lokasi Gerakan Pangan Murah dari DKPP Kota Bandung Rabu 28 Agustus 2024

Menariknya, upaya itu dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi krisis populasi serius yang sudah terjadi di beberapa negara.

Para ahli demografis mengklaim bahwa suatu negara butuh tingkat kesuburan lebih dari 2 anak per wanita untuk mencapai kesuburan pengganti. Ini merupakan tingkat di mana kelahiran baru dapat mengisi ruang yang ditinggalkan oleh kematian.

Namun, karena pengaruh ekonomi dan budaya, hanya sekitar setengah dari 224 negara di dunia yang mencapai kesuburan pengganti. Bagi yang tidak, pemerintah negara mereka bahkan melakukan berbagai cara agar penduduknya mau berhubungan intim.

Baca Juga: 8 Pilihan Kuliner Non Halal di Bandung Ini Enggak Bikin Kantong Bolong, Nomor 2 Sei Babi Paling Enak

Negara apa saja? Dilansir dari businessinsider.com, ini dia.

1. Singapura

Singapura memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia, hanya 0,81 anak per wanita. Pada Agustus 2012, pemerintah bahwa menyelenggarakan National Night yang bertujuan untuk mendorong pasangan agar mau memiliki anak.

Setiap tahun, pemerintah Singapura menghabiskan sekitar US$ 1,6 miliar untuk program agar penduduk mereka lebih banyak berhubungan intim.

2. Rusia

Berdasarkan laporan Insider Tech, badai demografis tengah melanda negara ini. Pria muda sekarat karena HIV/AIDS dan alkohol, sementara para wanitanya tidak memiliki bayi.

Masalah tersebut membuat pemerintah Rusia pada tahun 2007 menetapkan tanggal 12 September sebagai Hari Konsepsi.

Pada hari ini, orang-orang diberikan hari libur untuk fokus memiliki anak. Wanita yang melahirkan anak tepat 9 bulan kemudian, memenangkan hadiah berupa kulkas.

Baca Juga: Resep Bola-Bola Susu Viral yang Enak dan Lumer, Bisa Jadi Ide Jualan Menguntungkan

3. Jepang

Tingkat kesuburan orang Jepang begitu rendah sejak 1975. Berhubungan seks menjadi sesuatu yang membosankan di negara tersebut. Bahkan, banyak pria yang memilih mengurung diri di dalam kamar dan menjadi budaya.

Untuk mengimbangi hal tersebut, pada tahun 2010 sekelompok mahasiswa dari Universitas Tsukuba bahkan memperkenalkan Yotaro, bayi robot. Tujuannya dengan mengasuh bayi ini, diharapkan pasangan siap secara emosi saat memiliki anak.

4. Korea Selatan

Pada hari Rabu ketiga setiap bulan, kantor-kantor Korea Selatan mematikan lampu mereka pada pukul 7 malam. Ini dikenal sebagai Hari Keluarga .

Dengan tingkat kesuburan hanya 1,25 anak per wanita , negara ini mengambil langkah apa pun yang dapat dilakukan untuk memajukan kehidupan keluarga bahkan menawarkan insentif tunai kepada orang-orang yang memiliki lebih dari satu anak.

5. Rumania

Sejak tahun 1960, pertumbuhan penduduk cenderung datar di Rumania. Ini bahkan mendorong pemerintah untuk mengenakan pajak penghasilan 20% bagi pasangan yang tak memiliki anak.

Pada tahun 1989 saat kepemimpinan Rumania berubah, jumlah pertumbuhan penduduk sedikit naik. Tapi 1,31 anak per wanita merupakan perbandingan yang masih kecil sehingga tingkat kesuburan di sana masih jauh di bawah yang seharusnya.

Baca Juga: Sejarah 2013 Terulang, Koalisi PKS dan Gerindra Tampil Mesra di Pilwalkot Bandung 2024

6. Hong Kong

Dengan tingkat kesuburan hanya 1,18 anak per wanita, Hong Kong menghadapi tantangan yang sama dengan banyak negara industri: tak cukup orang muda untuk menggantikan yang tua. Ini berdampak pada populasi yang semakin berkurang dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Pada tahun 2013, negara tersebut mengusulkan pemberian bantuan uang tunai kepada pasangan untuk mendorong mereka memiliki anak.

7. Denmark

Negara Nordik yang kecil ini memiliki tingkat kesuburan yang rendah, hanya sekitar 1,73 anak per wanita. Denmark sampai-sampai membuat video kampanye berjudul "Do it for Mom," agar warganya mau berhubungan intim dan punya anak.

Video tersebut menjelaskan kalau memiliki anak akan membuat bahagia orang tua mereka dengan kehadiran cucu.

8. Spanyol

Sejak 2008, jumlah kelahiran di Spanyol turun 18 persen. Sedangkan jumlah pasangan tanpa anak naik hampir tiga kali lipat, jadi 4,4 juta pada 2015. Angka kelahiran itu jadi salah satu yang terendah di negara maju.

Hingga pemerintah Spanyol mendorong orang untuk sering berhubungan seks. Bahkan, pada Januari 2017, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengangkat jabatan Menteri Seks yang untuk mengurus peningkatan angka kelahiran.

Edelmira Barreira ditunjuk sebagai tsar seks negara itu, dan pekerjaan pertama adalah membuat pasangan di Spanyol menghasilkan lebih banyak bayi.

Baca Juga: Resmi! ini Jadwal Persib di ACL 2024 yang Akan Berkandang di Si Jalak Harupat

9. India

India Sebelum ledakan populasi menjadi 1,324 miliar pada 2016, ternyata India pernah mengalami kelangkaan anak-anak karena masalah kesuburan.

Komunitas pedesaan menyaksikan penurunan besar karena populasi menurun. Warga Parsis India menyusut dari 114.000 pada 1941 menjadi 61.000 pada 2001.

Masalah itu membuat India memutuskan untuk mengambil kebijakan agar warga lebih sering berhubungan seks. Mereka menyebar banyak iklan provokatif.

"Bertanggung jawab; jangan gunakan kondom malam ini" dan "Bukankah sudah waktunya kamu putus dengan ibumu?", demikian isi beberapa iklan tersebut.

Baca Juga: Pemkot Ingin Penerbangan di Bandara Husein Bandung Bertambah

10. Italia

Dengan tingkat kesuburan 1,43, jauh di bawah rata-rata Eropa, pemerintah Italia telah mengambil langkah kontroversial untuk mendorong warga mereka memiliki lebih banyak anak.

Seperti yang dilaporkan Bloomberg, pemerintah negara ini bahkan telah membuat iklan yang mengingatkan bahwa waktu terus berjalan sementara anak tak datang begitu saja.

Itulah deretan negara yang memberikan imbalan kepada pasangan agar lebih sering berhubungan intim demi meningkatkan populasi di negaranya, ada yang berminat migrasi kesana?***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub