"Inilah yang kami khawatirkan karena virus ini menyebar sangat cepat. Ini juga memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi, terutama di kalangan anak-anak," ujarnya.
Dalam laporan terbarunya, WHO mencatat bahwa jumlah kasus mpox pada tahun 2024 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Jahe Sebagai Obat Herbal Baik untuk Kesehatan Tubuh
Harris menyebut bahwa tingkat kematian akibat virus ini mencapai sekitar 3 persen, dengan angka yang lebih tinggi pada kelompok yang sangat rentan, seperti anak-anak kecil.
Harris juga menyoroti risiko yang lebih tinggi bagi orang dengan infeksi cacar dan HIV. Mereka lebih mungkin mengalami bentuk Mpox yang lebih parah dan memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.
Ia menambahkan bahwa meskipun tidak ada pengobatan khusus untuk virus mpox, pengobatan simptomatik dapat efektif dalam mengatasi gejala-gejala yang muncul.
Baca Juga: Begini Desain Tol Dalam Kota Bandung, Disebut-Sebut Mirip Jalan Tol di Wilayah Ini
Gejala utama yang dialami oleh penderita mpox termasuk demam, ruam kulit, dan nyeri. Harris menekankan pentingnya perawatan medis yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Ia juga menggarisbawahi pentingnya isolasi diri bagi mereka yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Vaksin yang awalnya dikembangkan untuk cacar diketahui efektif melawan mpox. Harris merekomendasikan agar orang-orang yang telah terpapar virus ini menerima vaksin dalam waktu empat hari setelah terpapar. Melalui pendekatan vaksinasi terarah dan peningkatan kesadaran akan risiko penyebaran mpox, WHO berharap dapat mengendalikan penyebaran virus ini dengan lebih efektif dan melindungi populasi yang paling rentan dari dampak yang lebih buruk.***