Ancaman Wabah Mpox 2024, WHO: Tidak Hanya Ditemukan pada Penyuka Sesama Jenis

Editor: Asep Yusuf Anshori
Ilustrasi virus Mpox atau cacar monyet.
Ilustrasi virus Mpox atau cacar monyet. /Pixabay

BANDUNG, PRFMNEWS - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memberikan pembaruan penting mengenai cacar monyet jenis baru yang kini dikenal dengan nama Mpox.

Meskipun demikian, WHO menegaskan bahwa Mpox bukanlah "varian baru Covid-19" dan risikonya terhadap populasi umum dianggap rendah.

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, yang menolak perbandingan Mpox dengan pandemi virus corona.

Baca Juga: Indonesia Harus Waspada! IFRC Umumkan Wabah Mpox di Afrika Semakin Meluas

Hans Kluge menekankan pentingnya kolaborasi global dalam mengatasi penyebaran Mpox.

Menurutnya, penyakit ini bisa dikendalikan jika semua negara bekerja sama, meskipun tantangan yang dihadapi tidak bisa dianggap remeh.

Ia mengajak seluruh wilayah dan benua untuk mengambil tindakan bersama demi mencegah Mpox berkembang menjadi ancaman kesehatan yang lebih serius.

Baca Juga: Ditanya Pilih Persib Bandung atau Persija Jakarta, Ridwan Kamil Tunjukan Jam Tangan Oranye

Dalam sebuah wawancara yang dikutip di kanal Global News yang diakses pada Rabu 21 Agustus 2024, Kluge menyatakan ”Respons global terhadap Mpox dalam beberapa tahun mendatang akan menjadi ujian kritis, baik bagi Eropa maupun dunia."

WHO sebelumnya telah menetapkan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global untuk kedua kalinya, setelah yang pertama kali pada tahun 2022.

Penetapan ini dilakukan menyusul penyebaran wabah Mpox dari Republik Demokratik Kongo ke negara-negara tetangganya di Afrika sepanjang tahun 2024.

Penyebaran ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi ancaman global yang lebih luas jika tidak segera ditangani.

Baca Juga: Heboh Azizah Salsha Diduga Selingkuh, Pratama Arhan Dikabarkan Jatuhkan Talak 3

Peneliti di Kongo mengungkapkan bahwa virus Mpox jenis baru ini memiliki karakteristik yang lebih sulit dikenali dan dapat menyebar dari individu yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.

Perbedaan lain yang mencolok dari wabah sebelumnya adalah bahwa Mpox kini juga menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun, berbeda dengan kasus sebelumnya yang mayoritas menimpa penyuka sesama jenis.

Mpox adalah infeksi virus langka yang menyebar melalui kontak dekat, dan umumnya ditemukan di Afrika barat dan tengah. Virus ini memiliki dua galur utama, yaitu klade I dan klade II. Klade I, yang endemik di Afrika tengah, dikenal menyebabkan penyakit yang lebih parah dan memiliki tingkat kematian hingga 10% dari mereka yang terinfeksi.

Baca Juga: Postingan Terbaru Pratama Arhan Jadi Sorotan Usai Viral Dugaan Azizah Salsha Selingkuh, Netizen Beri Dukungan

Sebaliknya, klade II, yang endemik di Afrika barat, menyebabkan wabah global pada tahun 2022 dengan tingkat keparahan yang lebih rendah, dimana lebih dari 99,9% penderita berhasil sembuh.

Kluge menambahkan bahwa fokus pada varian klade I yang baru ini juga akan membantu dalam penanganan varian klade II yang telah menyebar secara global sejak 2022. Mpox menular melalui kontak fisik yang dekat, termasuk kontak seksual.

Namun hingga saat ini, belum ada bukti bahwa virus ini dapat menyebar dengan mudah melalui udara.

WHO terus mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan, meningkatkan kesadaran, dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mengendalikan penyebaran Mpox di seluruh dunia.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub