Jemaah Haji Dibikin Repot Akibat Pesawat Delay 28 Jam yang Bikin Garuda Terancam Tak Lagi Dipakai Kemenag

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Rifki Abdul Fahmi
Pesawat Garuda Indonesia.
Pesawat Garuda Indonesia. /Pixabay/ Fariz Priandana/

PRFMNEWS – Maskapai penerbangan Garuda Indonesia kembali alami delay atau penundaan jadwal terbang pada fase pemulangan jemaah haji dari Madinah ke Indonesia. Terbaru, delay ini terjadi hingga 28 jam atau tertunda lebih dari satu hari satu malam. Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan kekecewaannya terhadap pelayanan Garuda Indonesia atas kejadian tersebut.

Bahkan akibat pesawat Garuda Indonesia delay hingga 28 jam dan sebelumnya juga terjadi penundaan jadwal meski tak selama itu, Kemenag memastikan telah melayangkan teguran keras dan evaluasi mendalam untuk memutuskan apakah maskapai pelat merah tersebut akan digunakan kembali pada musim haji tahun 2025 mendatang.

Jemaah haji yang mengalami penundaan penerbangan menggunakan pesawat Garuda Indonesia hingga 28 jam berasal dari kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-9). Jumlah mereka ada sebanyak 324 jemaah yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Salah seorang jemaah bernama Oge Nasir (50) menceritakan dia bersama jemaah haji lainnya dijadwalkan pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Sabtu, 6 Juli 2024. Namun saat berada di bus, ia tiba-tiba mendapat kabar jika jadwal kepulangannya tertunda.

Baca Juga: Terulang Lagi! Garuda Kembali Telat Jemput Jemaah Haji, Delay Lebih dari 5 Jam

“Harusnya kami berangkat kemarin pagi, tertunda pesawatnya. Ketika kami sudah berada di atas bus, terus diturunkan lagi,” ujar Oge Nasir di Madinah, Minggu 7 Juli 2024, dikutip prfmnews.id dari keterangan tertulis di laman resmi Kemenag, Selasa 9 Juli 2024.

Jemaah lain, Abdul Kadir (60) mengungkapkan, para jemaah haji terpaksa harus mondar-mandir membawa koper kabin. Pasalnya saat sudah berada di bus, para jemaah diminta turun lagi untuk kembali hotel dan menginap satu malam. Dia pun harus mengabarkan keluarganya jika tidak jadi pulang di hari itu.

“Gara-gara pesawat delay, kita disuruh turun dari bus dan masuk hotel lagi, kalau di sana (bandara) tidak ada tempat menginap, makanya kita disuruh masuk hotel lagi. Saya mengabarkan keluarga kalau tidak jadi pulang, dan baru pulang hari ini. Kami dapat uang sebagai pengganti atau uang kompensasi dari Garuda,” aku Abdul Kadir.

Rombongan jemaah kloter BPN-9 itu seharusnya terbang dari Bandara AMAA Madinah dengan jadwal pukul 13.40 WAS (Waktu Arab Saudi), Sabtu 6 Juli 2024. Namun mendadak jemaah mendapat informasi bahwa pesawat Garuda yang akan membawa mereka alami penundaan jadwal hingga Minggu 7 Juli 2024 sekira pukul 17.40 WAS.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub