Network
PRFMNEWS - Masoud Pezeshkian terpilih sebagai presiden baru Republik Islam Iran, Jumat 5 Juli 2024 waktu setempat. Masoud Pezeshkian mengalahkan saingannya dari Partai Konservatif Saeed Jalili dalam pemilihan presiden putaran kedua Pemilihan Umum (Pemilu).
Masoud Pezeshkian mengumpulkan 16.384.403 suara dari 30.530.157 suara yang dihitung. Sementara Saeed Jalili tertinggal dengan 13.538.179 suara pada putaran kedua yang menghasilkan jumlah pemilih yang relatif lebih tinggi.
Pemungutan suara dibuka pada Jumat pukul 8 pagi waktu setempat di seluruh negeri dan pemungutan suara diperpanjang tiga kali sebelum mencapai puncaknya pada tengah malam dengan lebih dari 30 juta orang memberikan suara.
Baca Juga: Pemprov Jabar Buka Lowongan Kerja Gaji Mulai Rp17 Juta, Pelamar SMP Usia 40 Tahun Bisa Daftar
Jumlah pemilih pada Pemilu putaran kedua tercatat lebih dari 50 persen dari total penduduk, jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah pemilih pada putaran pertama sebesar 40 persen dan jumlah pemilih pada pemilu presiden 2021 sebesar 48,8 persen.
Menurut data Kementerian Dalam Negeri Iran, sekitar 61 juta warga Iran berhak memilih dalam pemilu selain sekitar 10 juta warga Iran yang tinggal di luar negeri.
Penghitungan suara dimulai segera setelah pemungutan suara ditutup pada tengah malam dan jumlah penghitungan suara tahap pertama diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada pukul 02.30 waktu setempat.
Baca Juga: Tarik Wisatawan, Pemkab Cirebon Lirik 4 Pabrik Gula Bersejarah Jadi Objek Wisata Edu Heritage
Masoud Pezeshkian unggul tipis dengan 1,26 juta suara berbanding 1,24 juta untuk Jalili. Namun, seiring berjalannya penghitungan, kesenjangan antara kedua kandidat semakin lebar.
