PRFMNEWS - Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengunjungi Turki selatan pada hari Rabu untuk melihat secara langsung kehancuran yang ditimbulkan oleh gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo tersebut.
Kemarahan tumbuh di antara penyintas korban gempa bumi, karena tanggapan pemerintah yang dinilai lambat terhadap upaya penyelamatan dan bantuan.
Gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023 itu, memakan korban jiwa yang terus bertambah. Diketahui, jumlah korban tewas dikonfirmasi meningkat menjadi lebih dari 11.000 orang.
Penghitungan diperkirakan akan meningkat karena ratusan bangunan yang runtuh di banyak kota telah menjadi kuburan bagi orang-orang yang tertidur di rumah saat gempa melanda di pagi hari.
Di kota Antakya, Turki, puluhan jenazah ditutupi selimut dan seprai, ada juga yang menggunakan kantong jenazah. Kemudian semuanya dibariskan di tanah di luar rumah sakit.
"Istri saya tidak bisa berbahasa Turki, dan saya tidak bisa melihat dengan baik, Kami harus memeriksa semua wajah. Kami butuh bantuan," kata seorang pria anonim dikutip prfmnews.id dari reuters.
Baca Juga: Bertambah, Korban Tewas Akibat Gempa Turki di Suriah Jadi 1.600 Orang
Keluarga di Turki selatan dan Suriah menghabiskan malam kedua dalam cuaca dingin yang membekukan saat tim penyelamat yang kewalahan mencoba menarik orang dari reruntuhan.