"Saya menyatakan keprihatinan serius atas AS yang meningkatkan situasi perang dengan menyediakan perangkat keras militer kepada Ukraina untuk serangan darat," katanya.
Kim mengatakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden "lebih jauh melewati garis merah" dengan mengirim tank utamanya ke Ukraina dan bahwa keputusan tersebut mencerminkan "niat jahat untuk mewujudkan tujuan hegemoniknya dengan lebih memperluas perang proksi untuk menghancurkan Rusia".
Baca Juga: Sebut Tangan Putin Berlumur Darah, Ukraina Minta Rusia Dikeluarkan dari G-20
Korea Utara menyalahkan AS atas krisis di Ukraina, bersikeras bahwa "kebijakan hegemonik" Barat memaksa Rusia mengambil tindakan militer untuk melindungi kepentingan keamanannya.
Selain itu, Korea Utara yang bersenjata nuklir meluncurkan rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun lalu, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mencapai daratan AS.
Para pejabat AS dan Korea Selatan juga telah memperingatkan bahwa Korea Utara mungkin sedang mempersiapkan uji coba pertama perangkat nuklirnya sejak 2017.
Pyongyang juga telah mempercepat pengembangan senjatanya, menguji coba lebih dari 70 rudal pada tahun 2022 saja, termasuk rudal balistik antarbenua yang berpotensi memiliki kemampuan nuklir.***