WHO Sebut Covid-19 Menular Lewat Udara, Pakar Epidemiologi: Masih Perlu Kajian Sistematis

- 10 Juli 2020, 20:36 WIB
Ilustrasi virus corona.*
Ilustrasi virus corona.* /pixabay


PRFMNEWS – World Health Organization (WHO) mengeluarkan laporan ilmiah terbaru terkait virus corona (Covid-19) pada Kamis (9/7/2020).

Di dalam laporan berjudul 'Transmisi SARS-CoV-2: Implikasi untuk Langkah Pencegahan' tersebut, WHO menuliskan kemungkinan penularan Covid-19 melalui udara (airborne transmission).

Menanggapi hal ini, Pakar Epidemiologi Departemen Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Unpad, Bony Wiem Lestari mengatakan, pernyataan penularan Covid-19 melalui udara masih memerlukan kajian sistematis.

Baca Juga: Kemenpan RB Sebut Rekrutmen CPNS yang Ditiadakan Hanya untuk tahun 2020

Ia melanjutkan, WHO juga telah menuliskan bahwa pihaknya mencatumkan kalimat pemberitahuan (disclaimer) terkait penularan Covid-19 di udara.

Selain itu, WHO turut menuliskan bahwa mereka mengundang sebanyak-banyaknya penelitian terkait kemungkinan penularan Covid-19 melalui udara. Namun, beberapa pihak tidak teliti melihat disclaimer tersebut sehingga mengabarkan bahwa Covid-19 bisa menular melalui udara.

“Ada beberapa catatan khusus dalam laporan terbaru WHO terkait pandemi Covid-19. khususnya, informasi yang ditulis WHO bukan hasil kajian sistematis. Jadi dalam laporan tersebut WHO tidak mengklaim Covid-19 secara langsung bisa menular lewat udara,” kata Bony saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat (10/7/2020).

Baca Juga: Hasil Drawing Perempat Final Liga Champions, CR7 Berpotensi Hadapi Real Madrid

Selain itu, Bony menyebut rekomendasi WHO terkait potensi penularan Covid-19 masih belum berubah dalam laporan terbarunya. Salah satu potensi yang masih dipertahankan WHO yakni Covid-19 bisa menular melalui percikan pernapasan (droplet).

“Covid-19 menular lewat droplet dari saluran napas yang bisa keluar saat pasien batuk atau bersin. Jadi droplet ini butuh jarak yang dekat antara pasien dengan orang yang menangani pasien. Itulah sebabnya WHO sangat menganjurkan para tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD),” imbuhnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x