PRFMNEWS - Sulitnya jemaah memasuki Raudhah membuat beberapa pihak menempuh cara tidak terpuji. Salah satunya dengan memalsukan tasrekh sehingga mereka bisa masuk sebelum waktu yang ditetapkan.
Praktek tersebut telah terendus oleh petugas PPIH di sektor khusus Nabawi. Hal itu terjadi di antrean perempuan. Kasus tersebut kini tengah diselidiki oleh PPIH Daker Madinah.
Oknum tersebut berusaha memasukan jemaah dengan tasrekh “buatannya” itu. Padahal, jemaah tersebut belum saatnya mendapatkan kesempatan untuk bisa masuk ke Raudhah. Mereka memanfaatkan kedekatan dengan penjaga Arab Saudi.
Kepala Daker Madinah Amin Handoyo mengakui, memang ditemukan adanya penyalahgunaan tasrekh. Bentuk pemalsuannya adalah dari sisi tanggal dan jam untuk kepentingan beberapa orang untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Yang melakukannya juga ternyata orang Indonesia juga.
“Tentunya hal ini melanggar hukum. Kami sudah memberikan kesempatan kepada jemaah sesuai dengan waktu yang ditetapkan,” kata Amin, di Kantor Daker Madinah, Selasa 21 Juni 2022.
Baca Juga: Pemkot Bandung Sediakan 30 Ribu Paket Pekerjaan Senilai Rp3,4 Triliun pada Tahun 2022
Mengantisipasi hal itu, pihaknya telah melakukan pendekatan karena mereka juga adalah warga Indonesia di Arab Saudi.
“Untuk saat ini hanya sebatas teguran. Kami belum melaporkannya ke otoritas Arab Saudi. Tentunya seksi bimbingan ibadah juga akan mengur KBIH bersangkutan. Tentunya masuk ke Raudhah adalah hak mereka. Namun, ketika mereka menutup hak oang lain itu yang jadi masalah,” ujarnya.