PRFMNEWS - Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa harga pangan dan pakan secara global, kemungkinan naik antara 8 persen hingga 10 persen akibat konflik Ukraina pada saat ini.
Kenaikan harga pangan karena konflik Rusia dan Ukraina ini bisa menyebabkan gejolak kekurangan gizi global.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyatakan bahwa masih tidak jelas apakah ukraina dapat memanen tanaman di wilahnya selama konflik dengan Rusia masih berlanjut.
Baca Juga: Tiara Andini dan Alshad Ahmad Go Public, Tarra Budiman Berikan Pesan Begini
Ditambah lagi, ekspor makanan dari Rusia juga masih tidak belum dipastikan.
FAO juga mengatakan bahwa Rusia merupakan negara dengan ekspor gandumg terbesar di dunia. Dan Ukraina berada di posisi kelima dalam ekspor gandum.
Mereka secara bersama-sama menyediakan 19 persen pasokan jelai dunia, 14 persen gandum, dan 4 persen jagung, hal tersebut lebih dari sepertiha ekspor sereal secara global.
Seperti diketahui, Rusia juga adalah penekspor pupuk terbesar di dunia.
“Kemungkinan gangguan terhadap kegiatan pertanian dari dua eksportir utama komoditas pokok ini dapat secara serius dapat meningkatkan kerawanan pangan secara global,” ujar Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu, seperti yang dikutip prfmnews.id dari laman CNA.