PRFMNEWS - Serangan terhadap rumah sakit, ambulans, dan fasilitas perawatan kesehatan lainnya di Ukraina telah meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir dan negara itu kekurangan pasokan medis, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Badan PBB itu mengonfirmasi bahwa setidaknya sembilan orang telah tewas dalam 16 serangan terhadap fasilitas perawatan kesehatan sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, mengatakan dalam jumpa pers bahwa penghitungan tersebut termasuk insiden di mana ambulans telah disita untuk tujuan selain perawatan kesehatan darurat.
Baca Juga: Putin Ditantang Datang ke Ukraina Menghadap Presiden Ukraina Secara Langsung
Baca Juga: Kyiv: Koridor Kemanusiaan Tidak Mungkin Sementara, Rusia Terus Menyerang
"Kami akan terus memperbarui angka-angka itu. Jumlahnya meningkat cukup pesat selama beberapa hari terakhir," kata Smallwood, dikutip prfmnews.id dari laman Reuters pada Selasa, 8 Maret 2022.
Direktur Regional Eropa Hans Kluge mengatakan, badan tersebut bekerja untuk menyediakan pasokan medis dengan cepat ke Ukraina, di mana oksigen, insulin, peralatan pelindung pribadi, barang-barang bedah dan produk darah hampir habis.
Baca Juga: Rusia Menghindari Sidang Perang Ukraina di Pengadilan PBB
Pasokan oksigen, vaksin anak-anak, terutama polio di tengah wabah, dan keahlian kesehatan mental adalah di antara prioritas utama WHO, katanya.***