Di Tengah Pandemi Corona, China Tawarkan Proyek Infrastruktur kepada Indonesia

- 20 Mei 2020, 08:39 WIB
ilustrasi tenaga kerja
ilustrasi tenaga kerja //Dok PRFM.

BANDUNG, (PRFM) - China dikabarkan sedang menawarkan berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (RI) di Beijing di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/5/2020) malam, mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu Wakil Presiden China Gezhouba Group International Engineering Co Ltd, Hu Peng, pada Senin (18/5/2020).

Baca Juga: Hasil Kajian Penanganan Covid-19 di Jabar: Angka Penularan Menurun, Empat Daerah Masuk Zona Biru

Gezhouba merupakan BUMN China yang telah mengerjakan 12 proyek pembangunan di Indonesia sejak tahun 2006, termasuk pembangkit listrik di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat.

Menurut Djauhari, Gezhouba menjadi salah satu perusahaan China yang berminat mealakukan investasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur dan kerja sama lain bidang infrastruktur dan energi.

Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun (kiri) menerima cendera mata dari Wakil Presiden China Gezhouba Group International Engineering Co Ltd, Hu Peng, di Wisma Duta KBRI Beijing pada Senin (18/5/2020). (ANTARA/HO-KBRI Beijing/mii).
Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun (kiri) menerima cendera mata dari Wakil Presiden China Gezhouba Group International Engineering Co Ltd, Hu Peng, di Wisma Duta KBRI Beijing pada Senin (18/5/2020). (ANTARA/HO-KBRI Beijing/mii).
Sebelumnya Dubes RI menerima delegasi Pemerintah Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, yang dipimpin Wakil Wali Kota Niu Qingbao untuk membahas mengenai rencana peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua pihak pasca Covid-19, salah satunya melalui pembukaan jalur penerbangan langsung antara Indonesia-Chengdu.

"Kami juga menerima proposal kerja sama bidang Intelligent Transportation System untuk pembangunan infrastruktur dan jalan raya di Indonesia serta bidang telekomunikasi dalam bentuk penyimpanan energi baterai," ujar Djauhari seperti dikutip ANTARA.

Baca Juga: Pergi Tanpa Pamit, Heni Rosdiani Hilang Sejak 19 April

Situasi di China belum sepenuhnya pulih dari wabah mengingat masih adanya pemantauan ketat kepada seluruh warga setempat maupun warga asing sebagai upaya mencegah munculnya gelombang kedua.

Dalam situasi yang disebut "The New Normal" itu, China mengedepankan aspek peningkatan ekonomi digital.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x