Waspada! WHO Sebut Ada Varian Baru Virus Corona B.1.1.529 Dinamai Omicron yang Masuk Kategori Berbahaya

- 28 November 2021, 06:30 WIB
Dilarang Berkunjung ke Negara-negara Asia Eropa akibat Varian Baru Omicron, Afrika Selatan Kecewa/Pexels/Anna Shvets
Dilarang Berkunjung ke Negara-negara Asia Eropa akibat Varian Baru Omicron, Afrika Selatan Kecewa/Pexels/Anna Shvets /

PRFMNEWS - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan adanya varian terbaru virus corona B.1.1.529 dinamai Omicron.

Varian corona B.1.1.529 (SARS-CoV-2: B.1.1.529) atau Omicron ini berhasil diketahui dari penelitian tim Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE) yakni kelompok ahli independen yang secara berkala memantau dan mengevaluasi evolusi SARS-CoV-2.

Melansir keterangan resmi dari situs WHO, disebutkan bahwa varian corona Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Baca Juga: Posyandu Fatmawati Pasteur Bandung Ikut Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Barat 2021, Oded Bilang Begini

Hal ini ditandai kondisi epidemiologis Afrika Selatan, dengan adanya tiga puncak kasus Covid-19 yang berbeda, dengan puncak kasus terakhir di Afrika disebabkan oleh varian Delta yang sejauh ini disebut telah mendominasi penularan Covid-19 hampir di seluruh dunia.

"Dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam, bertepatan dengan terdeteksinya varian B.1.1.529. Kasus pertama B.1.1.529 terkonfirmasi pertama diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021," tulis WHO.

WHO menyatakan, jika varian Omicron ini masuk kategori yang sama berbahayanya dengan varian Delta, yakni memiliki kemampuan menularkan lebih cepat bahkan berpotensi dapat menghindari kekebalan.

Baca Juga: Akibat Bebersih Pasar, Dedi Mulyadi Mau Dilaporkan ke MKD: Kalau Saya Ambil Honor Tukang Sapu Itu Overlapping

Bahkan merujuk temuan penelitian yang dilakukan, TAG-VE meminta WHO mengumumkan varian Omicron ini sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian baru yang sangat perlu pencegahan dan penanganan serius serta sesegera mungkin.

Sebab, menurut mereka, kemungkinan mutasi virus corona pada varian Omicron dapat meningkatkan risiko infeksi ulang dan beberapa bukti lainnya.

Kini, tim TAG-VE telah berkoordinasi dengan komunitas ilmuwan internasional untuk melakukan penyelidikan lapangan dan penilaian laboratorium sebagai langkah evaluasi varian terbaru ini.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak potensial varian Omicron termasuk tingkat keparahan, efektivitas tindakan kesehatan masyarakat dan sosial, metode diagnostik, respons imun, antibodi netralisasi, atau karakteristik lain yang relevan.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x