Kebijakan Pro-Iklim Ingin Diakhiri oleh Donald Trump Demi Mengatasi Inflasi

6 September 2024, 20:45 WIB
Mantan Presiden Amerika Donald Trump. / Foto : IG @donaltrump

PRFMNEWS - Donald Trump menyatakan dirinya ingin mengakhiri kebijakan Pro-Iklim atau Green New Deal (GND) apabila terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat.

Hal tersebut dinyatakan Donald Trump dalam sebuah acara di Economic Club of New York, Kamis 5 September 2024.

Donald Trump bahkan menyebut kebijakan Pro-Iklim sebagai penipuan terbesar dalam sejarah dunia.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Telah Ditemukan Pasien Cacar Monyet di Bali?

"Untuk mengalahkan inflasi lebih lanjut, rencana saya akan mengakhiri Green New Deal, yang saya sebut sebagai penipuan Green New, penipuan terbesar dalam sejarah," jelasnya seperti dilansir PRFM dari ANTARA.

Sebagai informasi, proposal kebijakan Green New Deal mengadvokasi kebijakan publik untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pengurangan kesenjangan ekonomi.

Sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat telah mempelopori resolusi yang akan mengalihkan 100 persen permintaan energi di Amerika Serikat ke sumber energi tanpa emisi.

Baca Juga: Serunya Staycation Murah di Hotel Mewah Diskon 80 Persen Saat Bandung Great Sale 2024, Ini Daftarnya

"Ini justru membuat kita mundur, bukannya membuat kita maju, dan kita mengirimkan semua dana yang tidak terpakai ke Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang salah nama," kata Donald Trump.

Sebelumnya Donald Trump telah berjanji untuk mengakhiri subsidi pajak senilai ratusan miliar dolar Amerika yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi tahun 2022 yang diusung oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Trump juga berjanji untuk mengakhiri kebijakan Prom-Iklim ini yang digaungkan Partai Republik sebagai penipuan baru yang ramah lingkungan.

Donal Trump mengatakan lebih baik mengalihkan uang negara untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di dalam negeri.***

Editor: Tim PRFM News

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Trending