Banyak Warganet Unggah Adegan Penyembelihan Hewan Kurban, Instagram Beri Pilihan

- 31 Juli 2020, 12:24 WIB
iNSTAGRAM.*
iNSTAGRAM.* /PRFM

PRFMNEWS - Hari Raya Iduladha yang dirayakan satu tahun sekali identik dengan hewan kurban.

Tak jarang masyarakat mengabadikan momen penyembelihan dan pemotongan hewan kurban melalui ponselnya.

Tak sedikit juga diantaranya yang mengunggah momen tersebut melalui berbagai platform media sosial (medsos) seperti Instagram, Twitter ataupun Facebook.

Namun kali ini, media sosial Instagram mengeluarkan fitur pilihan ketika kita ingin melihat unggahan penyembelihan hewan kurban. Instagram memberikan pilihan apakah ingin melanjutkan melihat konten tersebut, atau membatalkannya. 

Pasalnya unggahan penyembelihan hewan kurban termasuk pada konten sensitif yang berisi kekerasan.

Notifikasi konten positif di Instagram.*
Notifikasi konten positif di Instagram.* Tangkapan layar

Baca Juga: Komisaris PT PBB Umuh Muchtar Berkurban 8 Ekor Sapi pada Iduladha Tahun Ini

Oleh karenanya, pengembang memberikan pilihan sebagai bentuk pembatasan.

Dilansir dari berbagai sumber, konten kekerasan baik itu kepada manusia ataupun hewan memang menjadi konten sensitif di media sosial Instagram.

Konten tersebut termasuk pada konten yang dibatasi rekomendasinya oleh pihak Instagram. Konten-konten yang dibatasi digolongkan ke dalam inappropriate atau bermasalah.

Konten-konten inappropriate ini tidak sepenuhnya dikatakan melanggar peraturan Instagram. Bisa dibilang, tingkat bermasalahnya konten-konten tersebut berada pada batas ambang.

Baca Juga: 40 Pegawai di Gedung Sate Terpapar Corona, Dewan: Ini Peringatan Bahwa Covid-19 Belum Selesai

Pilihan untuk melihat konten sensitif di Instagram.*
Pilihan untuk melihat konten sensitif di Instagram.* Tangkapan layar


Oleh karena itu, alih-alih dihapus karena melanggar aturan, terdapat sanksi lain bagi konten-konten tersebut. Konten semacam itu tidak dihapus, melainkan mendapat kebijakan dibatasi peredarannya.

Terdapat beberapa jenis konten yang mungkin dibatasi. Konten-konten yang bersifat spam, graphic/shocking atau yang mengejutkan orang banyak, bernada kekerasan, atau menjurus bersifat seksual berpotensi untuk dibatasi.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x