Kopi Bisa Turunkan Risiko Penyakit Batu Empedu

- 30 Mei 2020, 17:02 WIB
BARISTA Shoot Me In The Head menyajikan salah satu minuman kopi andalan di kedai kopi tersebut, Sabtu (7/3/2020).  Semakin diakuinya kualitas kopi lokal Indonesia mendorong  beberapa kafe menyajikan berbagai menu andalannya berbahan kopi lokal Indonesia.*
BARISTA Shoot Me In The Head menyajikan salah satu minuman kopi andalan di kedai kopi tersebut, Sabtu (7/3/2020). Semakin diakuinya kualitas kopi lokal Indonesia mendorong beberapa kafe menyajikan berbagai menu andalannya berbahan kopi lokal Indonesia.* /ECEP SUKIRMAN/PR

BANDUNG, (PRFM) - Sebuah studi terbaru melaporkan bahwa kopi memiliki potensi untuk melindungi kita dari penyakit batu empedu dan peradangan pada pankreas (Pankreatitis).

Laporan ilmiah berjudul "Kopi dan Pengaruhnya terhadap Pencernaan" dari Institute for Scientific Information on Coffee (ISIC) menunjukkan bahwa kopi dapat membantu proses pencernaan dan juga mempromosikan motilitas usus, yakni kemampuan bergerak menggunakan energi metabolik.

"Efek kopi pada pencernaan merupakan penelitian yang terus berkembang. Data menunjukkan manfaat kopi terhadap keluhan pencernaan umum seperti sembelit, serta potensi pengurangan risiko kondisi yang lebih serius seperti penyakit hati kronis, penyakit hati berlemak non-alkohol, batu empedu dan pankreatitis," ujar Profesor Carlo La Vecchia dari Departemen Ilmu Klinis dan Kesehatan Masyarakat, Universitas Milan, Italia dilansir Indian Express, Sabtu (30/5/2020).

Baca Juga: Kementerian Agama: Rumah Ibadah di Zona Aman Corona Boleh Buka

Batu empedu adalah gangguan pencernaan umum yang disebabkan oleh akumulasi batu empedu di kantong empedu atau saluran empedu. Sebanyak 10-15 persen orang dewasa mengalami masalah ini.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa mengkonsumsi kopi setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit, karena kafein dianggap memainkan peran dalam hubungan ini.

Ada perdebatan yang sedang berlangsung tentang dampak berbahaya dari kopi terhadap penyakit gastro-oesophageal reflux disease (GORD) atau mulas. Namun, studi utama yang ditinjau menunjukkan kopi bukan pemicu utama kondisi ini.

Lebih jauh, serat makanan dan polyohenol yang ditemukan dalam kopi dapat mendukung pertumbuhan kesehatan populasi mikroflora. Hal ini dapat merangsang mobilitas usus, dan mempromosikan pelepasan asam lambung, empedu dan sekresi pankreas serta merangsang pencernaan.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x