Puasa Sunah Syawal Ternyata Bisa Mencegah Mag

- 26 Mei 2020, 15:25 WIB
ILUSTRASI berbuka puasa.*
ILUSTRASI berbuka puasa.* /PEXELS

BANDUNG,(PRFM) - Selain bernilai ibadah, ternyata puasa sunah di bulan Syawal juga bermanfaat bagi kesehatan. Salah satunya adalah bisa mencegah penyakit mag.

Dokter dari Klinik Padjajaran Kiara Husada dan Klinik Itenas, dr Dhany Kartika Sari mengatakan puasa Syawal dapat mencegah mag, karena berkaitan dengan proses adaptasi tubuh, setelah sebulan berpuasa.

"Yang punya penyakit mag akan terasa manfaatnya (puasa Syawal). Mag bisa dihindari ketika puasa, lebaran, dan puasa Syawal. Karena mag itu bukan karena makan tidak tepat waktu, tapi terlalu banyak makan juga bakal mengakibatkan mag," kata Dhanny saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga: Kendaraan Pribadi di Tol Padalarang yang Mengarah ke Jakarta Dialihkan ke Jalur Arteri

Dhanny mengatakan, secara umum puasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan metabolisme tubuh. Sementara kaitan dengan gula, akan mambuat gula pada darah dan tubuh menjadi stabil.

Sementara puasa Syawal memiliki manfaat sebagai masa adaptasi tubuh. Karena saat lebaran, tingkat konsumsi kita menjadi naik, sedangkan tubuh perlu adaptasi dari kebiasaan saat Ramadan.

"Tubuh butuh adaptasi karena kalau tidak dipenuhi prosesnya (proses adaptasi tubuh), setelah puasa lalu tidak puasa, maka jadi bebas lagi. Akan terjadi masalah di saluran cerna. Masalah disaluran ini mengakibatkan mag," kata dia.

Baca Juga: DPR Harap Aturan ‘New Normal’ Tidak Tumpang Tindih

Maka ia pun menganjurkan puasa Syawal dilakukan selama 6 hari secara langsung.

Hal itu dinilai lebih baik, meskipun puasa Syawal bisa dilakukan tidak berturut-turut.

"Puasa Syawal kan boleh dihari apa saja, yang penting di bulan Syawal, boleh 6 hari langsung, boleh juga dijeda. Namun yang lebih baik diambil 6 hari diawal. Karena tujuannya mau adaptasi saluran cerna, jadi baiknya (puasa) dilangsungkan," katanya.

Lebih lanjut ia menuturkan, banyak kebiasaan pada bulan Ramadan yang bisa dilanjutkan.

Baca Juga: Tak Seperti Lebaran Sebelumnya, Lebaran Tahun ini Pangandaran Sepi

Seperti makan tepat waktu, makan tidak berlebih, terutama makanan yang mengandung tepung-tepungan, serta minum yang sebaiknya mulai dibatasi.

"Ketika puasa kan tubuh butuh cukup cairan, kebanyakan orang memakai air putih, itu kebiasaan baik. Memang dari situ kita ambil pelajaran baik, mulai dari kebiasaan minum diperbaiki, gaya hidup, termasuk kebiasaan bangun dan tidur," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x