Tak Hanya Perkara Ibadah, Puasa Juga Ternyata Bisa Cegah Penuaan Dini

- 3 Mei 2020, 11:20 WIB
ADA Beberapa hal yang harus diperhatikan bagi remaja agar tidak mengalami penuaan wajah secara dini. bagi remaja agar tidak mengalami penuaan dini.
ADA Beberapa hal yang harus diperhatikan bagi remaja agar tidak mengalami penuaan wajah secara dini. bagi remaja agar tidak mengalami penuaan dini. /Pixabay

BANDUNG,(PRFM) – Puasa di bulan Ramadan ternyata bukan hanya perkara ibadah. Namun sejumlah manfaat bagi kesehatan mulai diungkap para ahli terkait ibadah yang banyak memiliki keutamaan dan keistimewaan ini.

Studi terbaru menyatakan bahwa berpuasa dapat meningkatkan aktivitas metabolisme yang bermanfaat bagi kulit dan tubuh. Sehingga dapat mencegah penuaan dini.

Bermula dari sebuah penelitian yang diujicobakan pada tikus sebagai sampelnya. Riset tersebut menunjukkan bahwa puasa dapat memperpanjang umur tikus.

Kendati demikian, hasil studi ini belum bisa dipastikan pada manusia.

“Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa pembatasan kalori dan berpuasa memiliki efek memperpanjang umur pada hewan, tetapi mekanisme terperinci tetap masih menjadi misteri,” jelas Dr Takuyaki Teruya.

Baca Juga: Bandung Raya dan Jabar Berpeluang Hujan, Waspadai Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan

Para ilmuwan di Institut Pascasarjana Sains dan Teknologi Okinawa, Jepang meneliti dampaknya terhadap metabolisme.

Dengan memahami metabolisme, tim ini berharap menemukan cara memanfaatkan puasa tanpa perlu menguras energi.

Artikel ini telah tanyang di Pikiranrakyat-tasikmalaya.com dengan judul “Tampak Awet Muda Selepas Ramadhan, Ilmuwan Jepang Sebut Puasa Cegah Penuaan Dini

Penelitian berlanjut pada manusia, empat sukarelawan berpuasa selama 58 jam. Menggunakan metabolomik atau pengukuran metabolit, para peneliti menganalisis sample darah lengkap pada interval selama periode puasa.

Kemudian, para ilmuwan dapat menemukan bukti glukoneogenesis dengan menilai kadar metabolit tertentu dalam darah, termasuk karnitin dan butirat. Setelah berpuasa, kadar metabolit ini telah meningkat dalam darah.

Akan tetapi, para ilmuwan juga mengidentifikasi lebih banyak perubahan metabolisme, beberapa hasilnya pun sangat mengejutkan peneliti.

Baca Juga: Petugas Perketat Pemeriksaan di Pos Check Point Patrol Kutawaringin

Puasa ternyata memunculkan senyawa antipenuanaan. Kadar purin dan pirimidin yang lebih tinggi adalah petunjuk bahwa tubuh mungkin meningkatkan kadar antioksidan tertentu.

Lebih lanjut, peneliti menjelaskan bahwa ini mungkin penyebab umur hidup tikus lebih panjang. Dalam keempat subjek, para peneliti mengidentifikasi 44 metabolit yang meningkat selama puasa, beberapa di antaranya meningkat 60 kali lipat.

Menurut Dr. Takuyaki, metabolit ini sangat penting untuk pemeliharaan otot dan aktivitas antioksidan. Hasil tersebut menunjukkan kemungkinan efek peremajaan dengan puasa, yang tidak diketahui sampai sekarang.

Baca Juga: Salut! Jabar Quick Response Luncurkan Gerakan Lumbung Mikro

Ilmuwan percaya bahwa kenaikan antioksidan muncul selama menahan lapar. Sehingga tubuh mengalami tingkat stres oksidatif yang tinggi.

Maka dengan meningkatnya produksi antioksidan maka potensi kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas akan menurun, sehingga memperlambat proses penuaan.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x