Apa Beda Social Distancing dan Physical Distancing? Ini Penjelasannya

- 25 Maret 2020, 18:55 WIB
STIKER di kursi tunggu Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menunjukkan jarak aman 'social distancing' dalam mencegah penyebaran virus corona Covid-19.*
STIKER di kursi tunggu Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menunjukkan jarak aman 'social distancing' dalam mencegah penyebaran virus corona Covid-19.* /ANTARA/ANTARA FOTO

BANDUNG,(PRFM) - Setelah diminta untuk menjaga jarak sosial atau social distancing untuk mencegah penularan pandemi COVID-19, kini masyarakat diminta untuk menerapkan physical distancing. Lantas apa beda social distancing dan physical distancing?

Kepala Bidang Pengendalian, Data dan Evaluasi Dinsosnangkis Kota Bandung, Susatyo Triwilopo mengatakan social distancing mempunyai arti lebih luas dalam hubungan interaksi sosial. Artinya, ada pembatasan jarak di lingkungan masyarakat.

Sedangkan, physical distancing lebih kepada menjaga jarak antar fisik seseorang. Dalam physical distancing kontak antar fisik diutamakan untuk dihindari. Cakupan physical distancing lebih kecil, yaitu di lingkungan keluarga.

"Physical distancing lebih ke arah kita menghindari kontak fisik secara langsung, kalau social distancing, bukan hanya kontak fisik tapi juga komunikasi dibatasi," kata Susatyo saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (25/3/2020).

Baca Juga: Hari Raya Nyepi, Presiden Jokowi: Semoga Pandemi Ini Segera Berlalu

Menurut Susatyo, penerapan physical distancing jauh lebih sulit dibanding social distancing. Kita harus benar-benar menerapkan gerakan #dirumahaja.

Tahap awalnya, kata dia adalah mengurangi kerumunan.

"Physical distancing tidak mudah, kita menerapkan kata-kata diam di rumah aja, lalu harapannya kita bisa mengurangi kerumunan," kata Susatyo.

Sementara tahap kedua ungkapnya, adalah pembatasan pergerakan. Dan tahap terakhir adalah zero movement.

Baca Juga: Kabar Duka, Ibunda Presiden Jokowi Meninggal Dunia

"Terakhir zero movement (tanpa gerakan), lebih ke arah diam di rumah saja, benar-benar patuh terhadap aturan yang diberikan," kata dia.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyampaikan bahwa lingkungan keluarga adalah awal penerapan physical distancing, selain melakukan langkah pencegahan lain seperti mencuci tangan dengan sabun.

"Antisipasi kontak fisik ini tidak hanya di luar, tapi di dalam rumah dengan anggota keluarga karena khawatir ada anak atau anggota keluarga yang sempat keluar dan menularkan (virus) ke yang lebih tua di rumah," kata Susatyo.

Baca Juga: Pelaksanaan Rapid Test di Jawa Barat Dinilai Kurang Merata

Artinya, sepanjang masih ada anggota keluarga yang berinteraksi dengan dunia luar, potensi penularan COVID-19 tetap ada. Oleh karena itu penting dilakukannya physical distancing.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x