Cek Fakta: Benarkah Menghisap Rokok Elektrik Lebih Aman dari Rokok Konvensional? Ini Penjelasan Ahli

4 Agustus 2024, 21:00 WIB
Membahayakan Kesehatan, WHO Larang Penggunaan Rokok Elektrik! Cek Ini Fakta dan Risikonya /Istimewa/

BANDUNG, PRFMNEWS - Rokok elektronik atau vape sering kali dianggap lebih sehat, dibandingkan rokok konvensional berbahan baku tembakau. Namun, ternyata vape pun tak lebih aman dibandingkan rokok biasa.

Kehadiran rokok elektrik atau vape makin populer khususnya di kalangan anak muda. Pasalnya, rokok elektrik dianggap dapat dijadikan pengganti kebiasaan merokok.

Vape sendiri merupakan alat yang dinyalakan dengan menggunakan batre dan sangat mirip dengan rokok tembakau. Namun, tidak seperti rokok yang terbuat dari daun-daun tembakau yang dibungkus, vape terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa buah, dan bahan kimia lainnya.

Ketua Komite Nasional (Komnas) Pengendalian Tembakau Hasbullah Thabrany mengemukakan risiko penyakit yang ditimbulkan akibat rokok elektronik sama dengan rokok konvensional.

"Rokok elektronik, banyak kajian-kajian yang menunjukkan tidak mengurangi risiko, bahkan meningkatkannya. Banyak kajian yang membuktikan bahwa rokok elektronik tidak menurunkan risiko, tetap saja membuat kecanduan," kata Hasbullah mengutip dari ANTARA.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Ngopi di Daerah Cicadas Bandung, Nomor Terakhir Belum Banyak yang Tau

Ia mengapresiasi terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan yang di dalamnya mengatur larangan penjualan produk tembakau dan rokok elektronik.

Menurut dia, kadar nikotin yang ada dalam rokok elektronik sama bahaya dengan rokok konvensional.

"Orang mulai coba-coba elektronik kan karena kadar nikotinnya itu kan, kalau elektronik kadar nikotinnya ada di cairan, sehingga risikonya sama saja, dan kalau di bandara juga sama-sama dilarang kan, karena mengganggu orang lain," ucapnya.

Sedangkan menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), merokok dengan vape ataupun rokok konvensional sama-sama menyebabkan gangguan kesehatan.

Di dalam rokok elektronik, kata dia, terkandung nikotin, karsinogen, serta bahan toksik atau mengandung racun lainnya. Bahan-bahan inilah yang berisiko membahayakan kesehatan paru-paru.

“Jadi tidak benar kalau rokok elektronik lebih aman karena mereka sama-sama ada kandungan ini, meskipun tidak mengandung tar ternyata rokok elektronik itu ada bahan karsinogen,” ujar Agus.

Baca Juga: Konser Musik dan 5 Acara Besar Ini Digelar di Bandung Minggu 4 Agustus, Waspada Macet

Banyak komponen dalam vape rokok elektronik tidak terdapat pada rokok konvensional, begitu pula sebaliknya. Dia menambahkan, bahaya vape atau rokok elektronik ialah dapat menyebabkan adiksi atau ketagihan.

Hal itu ditunjukkan dari riset yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dan Rumah Sakit Persahabatan tahun 2018 pada 71 subjek laki-laki. Diikuti sebanyak 34 orang di antaranya pengguna vape dan 37 lainnya bukan pengguna. Hasilnya menunjukkan, sebanyak 76,5 persen pengguna rokok elektronik reguler mempunyai ketergantungan nikotin.

Berikut sejumlah bahaya vape atau rokok elektrik terhadap kesehatan, menurut dr Agus.

1. Vape sebabkan paru-paru bocor

2. Vape dapat menyebabkan pneumonia

3. Risiko asma lebih besar apabila ia menjadi perokok konvensional dan rokok elektronik.

4. Vape dapat dapat meningkatkan risiko kanker paru

5. Vape dapat menyebabkan Evali

Baca Juga: Fakta Menarik Lovely Runner yang Baru Tayang Agustus 2024, Drakor Ini Ternyata Hampir Diboikot

Selain risiko menghisap vape, Hasbullah juga menegaskan pajak rokok di daerah harus benar-benar digunakan untuk mengurangi prevalensi perokok anak dan remaja.

"Kalau pajak rokok daerah Itu nilainya tahun ini 24 triliun, cukup besar dan banyak pemda belum cukup efektif menggunakan uang itu. Padahal, ada peraturan minimum 50 persen untuk kesehatan dari pajak rokok daerah.

Kalau 10 persennya saja bisa dipakai untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya mengontrol perokok pemula dan remaja oleh pemda, jangan sampai jual ketengan dan mengingatkan masyarakatnya itu bisa efektif," ujarnya.

Jadi, baik rokok tembakau maupun vape sebenarnya sama-sama tidak dianjurkan dan membahayakan. Artinya, kamu sebaiknya tidak menggunakannya, meski terlihat lebih ramah untuk tubuh. ***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Trending