PRFMNEWS – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung melakukan evaluasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat di Balai Kota Bandung, Jumat 13 November 2020.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial pun menyampaikan poin-poin hasil evaluasi AKB diperketat Kota Bandung.
Menurut Oded, terjadi penyebaran masif yang masuk ke tingkat rumah tangga akibat salah satu anggota keluarga berkegiatan di luar.
Hal itu dia sebut setelah adanya data bahwa kasus konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung terjadi pada rentang kelompok usia 20 sampai 25 tahun, tetapi kasus kematian terjadi pada rentang umur usia lanjut.
“Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi penyebaran yang masuk ke tingkat rumah tangga akibat salah satu anggotanya berkegiatan di luar. Oleh karena itu, Mang Oded mengingatkan untuk terus menerus menjaga protokol kesehatan dimanapun kita berada,’ tulis Oded melalui akun Instagram pribadinya, Jumat 13 November 2020.
Baca Juga: Dalam Tiga Hari, Satpol PP Kota Bandung Raup Rp2,5 Juta dari Denda Pelanggaran AKB
Baca Juga: Polisi Akan Periksa Gisel dalam Waktu Dekat Terkait Kasus Video Asusila
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung per 12 November 2020, untuk konfirmasi aktif bertambah 109, sehingga total menjadi 309.
Di sisi lain bertambah 579 pasien terkonfirmasi sembuh (total 1.920) dan konfirmasi meninggal dunia menjai total 98 orang (bertambah 32).
Untuk 98 kasus meninggal dunia Covid-19 di Kota Bandung per 12 November 2020 dapat disampaikan bahwa 63.39% terjadi karena memiliki penyakit penyerta (komordbid) dengan jenis komorbid tertinggi adalah diabetes mellitus dan penyakit jantung.
Rata-rata usia kasus meninggal dunia adalah di rentang 60-69 dan 50-59 tahun.
“Mobilitas dan aktifitas masyarakat kini sudah meningkat, ini berarti ada potensi penyebaran di berbagai titik aktifitas masyarakat itu sendiri. Kewaspadaan harus tetap kita tingkatkan. Kami akan terus melakukan tindakan pencegahan dan pelacakan secara aktif terhadap kasus Covid-19 ini dengan tentunya ditunjang dengan kemampuan lab yang kita miliki, yaitu BSL-2 plus,” tulis Oded.
Baca Juga: Melonjak 70 Kasus, Hingga Saat Ini Kasus Positif Corona di Kabupaten Bandung Capai 1.417
Baca Juga: Asyik! Bantuan Sosial Tunai Diperpanjang Hingga Tahun 2021
Oded melanjutkan, terdapat 28 kecamatan dengan kasus konfirmasi aktif.
Artinya terjadi penurunan kasus konfirmasi aktif dibanding dengan 12 Oktober 2020.
Namun untuk kelurahan terjadi peningkatan, sebanyak 92 kelurahan (60.93%) terjadi kasus konfirmasi aktif (penambahan 20 kelurahan) dibandingkan tanggal 12 Oktober 2020.
“Mang Oded menginstruksikan kepada gugus tugas di setiap kewilayahan untuk secara aktif terus melakukan pelacakan, pencegahan hingga pemantauan warga yang sedang isolasi. Kedisiplinan setiap warga yang sedang isolasi mandiri menjadi salah satu keberhasilan kunci pemutusan penyebaran Covid-19 di tingkat keluarga,” lanjut Oded.
View this post on Instagram
Baca Juga: Manfaat Tomat Untuk Kesehatan, Ternyata Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Sementara untuk fasilitas kesehatan yang dimiliki Pemkot Bandung, Oded menyampaikan bahwa sudah berada di atas standar yang ditentukan oleh WHO, dimana pada tanggal 12 November ini keterisian masih sebanyak 87.36% atau sebanyak 613 tempat tidur dari total fasilitas yang dimiliki 704 tempat tidur (masih tersedia 89 tempat tidur).
Untuk yang OTG, Pemkot Bandung menyediakan isolasi di beberapa hotel.
“Jumlah keterisian kini mencapai sebanyak 64.58%, kita masih memiliki ruang yang cukup, namun harapan Mang Oded semoga tidak ada lagi yang mengisi tempat isolasi ini,” kata Oded.