Asal-usul Nama Dayeuhkolot, Wilayah Langganan Banjir di Bandung Raya yang Dulu Bernama Karapyak

Penulis: Asep Yusuf Anshori
Editor: Tim PRFM News
Kondisi banjir akibat kirmir sungai yang jebol di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat, 12 Januari 2024.
Kondisi banjir akibat kirmir sungai yang jebol di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat, 12 Januari 2024. /Pikiran Rakyat/Hendro Susilo/

PRFMNEWS - Dayeuhkolot merupakan salah satu daerah di Bandung Raya yang terkenal langganan banjir.

Pantas saja Dayeuhkolot sering dilanda banjir karena daerahnya berdekatan dengan Sungai Citarum.

Sebagai informasi Dayeuhkolot adalah kecamatan di Kabupaten Bandung yang terdiri dari 6 desa yaitu Cangkuang Wetan, Cangkuang Kulon, Pasawahan, Citeureup, Dayeuhkolot, dan Sukapura.

Baca Juga: Dayeuhkolot Disergap Banjir! Ketinggian Capai 1 Meter

Dayeuhkolot berbatasan dengan Kota Bandung di sebelah utara yaitu Kecamatan Bandung Kidul dan Bojongloa Kidul, berbatasan dengan Bojongsoang di sebelah timur, Kecamatan Baleendah di selatan, serta Margahayu di sebelah barat.

Sama seperti wilayah di Bandung Raya lainnya, Dayeuhkolot memiliki asal usul yang cukup panjang termasuk penamaannya.

Dikutip prfmnews.id dari ppid.bandungkab.go.id pada Rabu 11 September 2024, Dayeuhkolot dahulunya bernama Karapyak. Karapyak sendiri memiliki arti yaitu rakit penyeberangan yang dibuat dari batang-batang bambu.

Baca Juga: Ojol-Opang Pasir Impun Sepakat Dihukum Polisi Jika Langgar Hasil Mediasi oleh Pemkot Bandung

Hingga tahun 1810, Karapyak merupakan pusat pemerintahan para Bupati Bandung. Saat itu, Bupati Bandung adalah R.A. Wiranatakusumah II yang memerintah dari tahun 1794 hingga 1829.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Daendels, kemudian memerintahkan pemindahan pendopo kabupaten dari Karapyak ke tepi Sungai Cikapundung, dengan alasan lokasi tersebut memiliki potensi lebih besar untuk dikembangkan.

Setelah pusat pemerintahan dipindahkan, segala urusan pemerintahan dan perekonomian di Kabupaten Bandung juga berpindah ke lokasi yang baru.

Karapyak kemudian dikenal sebagai kota tua atau kota lama, dan karena itu, daerah tersebut sekarang disebut Dayeuhkolot, yang dalam bahasa Sunda berarti kota lama.

Baca Juga: Shin Tae-yong Puji Skuad Timnas Indonesia Usai Lawan Australia

Pada tahun 1987, dengan adanya perubahan batas wilayah Kota Bandung, Kecamatan Dayeuhkolot juga mengalami perubahan batas. Beberapa desa di sebelah utara Jalan Tol Purbaleunyi dimasukkan ke wilayah Kota Bandung, sementara Margahayu dimekarkan menjadi kecamatan sendiri. ***

 


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub