PRFMNEWS – Anggota DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga menilai hasil mediasi dari permasalahan antara ojek pangkalan (Opang) dan ojek online (Ojol) di Pasir Impun, Kota Bandung, belum diterapkan.
Hal ini diutarakan Rendiana usai ratusan driver Ojol kembali datang ke Pasir Impun pada Senin, 9 September 2024, usai spanduk bertuliskan aspirasi warga bebas memilih moda transportasi umum yang ingin mereka gunakan, dicopot oknum Opang di kawasan tersebut.
Melihat kejadian ini, Rendiana memberi saran agar konflik antara Ojol dan Opang di kawasan Pasir Impun ini perlu segera diselesaikan melalui campur tangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Alasan Ojol Kembali Datangi Pasir Impun Bandung
Pemkot Bandung, ujarnya, disarankan untuk menampung dan menjembatani pelaksanaan keinginan kedua belah pihak baik Ojol maupun Opang dari permasalahan yang terjadi di kawasan Pasir Impun.
"Saya pikir perlu campur tangan pemerintah untuk mencoba mengakomodir dan memfasilitasi agar kedua belah pihak sama-sama diuntungkan," katanya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 9 September 2024.
Kendati begitu, imbuhnya, Pemkot Bandung tetap harus mengutamakan kepentingan umum dalam mengambil jalan tengah atau solusi dari penyelesaian permasalahan kedua belah pihak tersebut.
Baca Juga: Hasil Mediasi Opang vs Ojol di Pasir Impun Bandung Diungkap Polisi, Begini Katanya
Rendiana menyampaikan bahwa Pemkot Bandung bisa mengikuti langkah yang telah dilakukan daerah lain yang dulunya juga pernah terjadi penolakan keberadaan Ojol oleh Opang.