BANDUNG, PRFMNEWS - Anggota DPRD Kota Bandung Aa Abdul Rozak menilai, konflik yang terjadi antara ojek online (Ojol) dan ojek pangkalan (Opang) di Pasir Impun belum menyentuh akar masalah.
Karenanya, konflik kedua belah pihak disana masih sering terjadi. Terbaru, Ojol dan Opang di Pasir Impun terlibat perselisihan pada Jumat 6 September 2024.
Aa Abdul Rozak pun mendesak Pemerintah Kota Bandung untuk segera mencari solusi terbaik yang menguntungkan semua pihak.
Pemkot harus menggelar musyawarah bersama seluruh stake holder dengan poin utamanya mencari akar masalah perselisihan Ojol dan Opang ini.
"Supaya solusinya menyeluruh tidak parsial, maka harus ketemu bareng, rempug bareng seluruh stake holder yang ada, masalahnya dimana," katanya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 9 September 2024.
Baca Juga: Resep Martabak Telur Daging Kecap, Hidangan Chef Devina Hermawan yang Lezat
Permasalahan ini harus ditangani Pemkot Bandung, karena sebelumnya saat ditangani di tingkat wilayah, masalahnya belum terselesaikan.
Gejolak antara Ojol dan Opang pun kembali terjadi hari ini, setelah penurunan sepanduk yang berisikan aspirasi bahwa warga Pasir Impun bebas memilih moda transportasi yang ingin mereka gunakan.
Padahal sebelumnya, kedua belah pihak sudah mencapai kesepakatan yang salah satunya menjaga kondusifitas Kota Bandung.
"Ini harus ditarik ke tingkat kota karena kemarin aja kan Forkopincam ada kesepakatan, diantaranya ojol tidak lagi harus memberi retribusi ketika melewati opang, dan sama-sama menjaga kondusifitas wilayah. Tapi hari ini terjadi lagi gejolak kan," tambahnya.
Permasalahan ini harus dicari jalan keluarnya bukan hanya untuk Opang dan Ojol, tapi juga mengakomodir aspirasi masyarakat.
"Aspirasi masyarakat Bandung timur juga harus terakomodir, mesti kita paham bahwa ini hajat hidup orang banyak," tandasnya.***