Erick melanjutkan, dunia tidak boleh merasa cukup hanya dengan putusan pengakuan hak Palestina.
"Sebagai masyarakat dunia, kita semua mesti terus bergerak dengan inovasi gerakan dan perjuangan agar semakin kuat tekanan perlawanan dari berbagai pihak," ucapnya.
Baca Juga: Apple Watch Series 10: Fitur Baru, Desain Lebih Tipis, dan Kemampuan Tanpa Dihubungkan iPhone
Dengan adanya IPC kali ini diharapkannya, kekuatan itu terus bergerak dan menyentuh setiap manusia untuk berjuang dengan fitrah kemanusiaan masing-masing.
Di Indonesia, saat ini dalam momentum peringatan perjuangan kemerdekaan. Maka negara dan bangsa ini harus mampu menggerakkan kembali spirit perlawanan terhadap penjajah sebagaimana para pahlawan bangsa dulu.
"Inilah amanat Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila yang hidup; bukan sekedar menjadi seperti prasasti mati yang dibaca saat upacara," papar Ustadz Erick.
Untuk itu, Ustadz Erick mengajak seluruh masyarakat untuk bergabung dalam sebuah ikhtiar besar dan gebrakan membongkar pesimisme, ketakutan dan kebungkaman melalui agenda Indonesia Peace Convoy: Road to Freedom for Palestine."
"Kita berharap semoga agenda ini bisa berlanjut menjadi gerakan Muslim Peace Convoy di negara-negara muslim, lalu diteruskan menjadi gerakan Global Peace Convoy di tingkat masyarakat Internasional yang semakin membuat muram wajah Zionis Israel sebagaimana yang diberitakan Al Quran," pungkasnya.
Berikut rute konvoinya: Start Masjid Raya Al-Jabbar - Sumarecon Bandung - Jl. Gedebade Raya - Jl. Gedebage Selatan - Jl. Soekarno Hatta - Jl. Ibrahim Adjie - Jl. Jakarta - Jl. Supratman - Jl. Diponegoro - Jl. Citarum - Jl. L.L.R.E Martadinata - Jl. Merdeka - Jl. Lembong - Jl. Tamblong - Jl. Asia Afrika - Jl. Otista - Jl. BKR - Jl. Moch Toha - Jl. Soekarno Hatta - Jl. Gedebage Selatan - Jl. Gedebage Raya - Sumarecon Bandung - Finish Masjid Raya Al-Jabbar.***