Kebakaran di Gunung Tangkuban Parahu Sudah Padam Usai 30 Jam Api Melalap Hutan 5 Hektar

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Asep Yusuf Anshori
Kondisi terkini kawah utama Gunung Tangkuban Parahu terpantau normal, lokasi kebarakan berada di Blok Kawah Upas.
Kondisi terkini kawah utama Gunung Tangkuban Parahu terpantau normal, lokasi kebarakan berada di Blok Kawah Upas. /Foto : PVMBG/

PRFMNEWS – Api kebakaran hutan di kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu sudah padam pada Jumat 6 September 2024. Hal Kondisi ini dipastikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Kepala Pelaksana BPBD KBB Meidi mengatakan api kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Perahu padam berkat koordinasi tim gabungan seperti unsur BPBD, TNI-Polri, dan relawan yang telah melakukan pemadaman sejak Rabu, 4 September 2024.

“Alhamdulillah sudah tidak ada titik-titik api karena tadi hujan turun besar. Jadi sudah jauh lebih aman saat ini. Total upaya kami melakukan pemadaman kurang lebih 30 jam,” kata Meidi di KBB, Jumat 6 September 2024.

Baca Juga: Terjadi Kebakaran, Wisata Gunung Tangkuban Parahu Disarankan Ditutup Bagi Wisatawan

Meidi menambahkan bahwa meskipun api kebakaran yang melalap hutan seluas sekira 5 hektar di area Gunung Tangkuban Parahu telah padam, pihaknya tetap melakukan pemantauan ketat di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya titik api baru.

“Walaupun hujan turun besar, kita masih dalam pantauan dengan tetap bersiaga. Karena bisa saja ada kemungkinan longsor maupun terpaan angin kencang sehingga muncul titik api baru,” ucapnya.

Dia menuturkan kebakaran kawasan hutan Gunung Tangkuban Perahu itu sudah diketahui sejak Rabu 4 September 2024 siang.

Baca Juga: Musim Kemarau Melanda, BPBD Sumedang Siapkan Pasokan Air Bersih

Kemudian petugas dari BPBD KBB maupun kepolisian dan jajaran lainnya melakukan proses pemadaman secara manual dan penyekatan agar api tidak semakin menyebar.

“Kami melakukan penyekatan mulai kemarin. Jangan sampai yang terbakar itu meluas ke kiri ke kanan atau semakin memanjang maupun melebar,” ujarnya.

Meidi menyatakan proses pemadaman mengalami tantangan berat karena medan yang terjal dan sulit dijangkau oleh mobil pemadam.

"Medan hanya bisa dilalui kendaraan off road. Kemudian jalur kendaraan masuk hanya bisa ditembus melewati Perkebunan Teh Sukawana, Parongpong," ungkapnya.

Baca Juga: BKN Ajak Warga Manfaatkan Perpanjangan Pendaftaran CPNS dengan Baik

Lebih lanjut ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan melaporkan jika menemukan peristiwa kebakaran hutan di wilayah masing-masing.

Laporan tersebut bertujuan agar para pemangku kepentingan bisa dengan segera mengambil tindakan penanganan.

“Mungkin imbauan kepada masyarakat atau wisatawan untuk tidak membuang puntung rokok ataupun membakar apapun di area hutan, karena mengingat saat ini telah memasuki musim kemarau panjang,” pesan Meidi. ***

 


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub