Fauzi menjelaskan bahwa korban dan rekannya terpisah saat mencoba membantu mahasiswa lain yang menjadi korban. Salah satu teman korban hilang dan kemudian diketahui telah ditarik oleh massa untuk menjadi border.
Korban segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Cicendo.
Kini korban yang diisukan meninggal ini terancam buta, karena mata kirinya mengalami luka parah, Andi harus menjalani operasi dan kini berisiko kehilangan penglihatan.
Menurut Fauzi, tindakan medis yang mungkin diambil oleh dokter adalah menjahit atau mengangkat bola mata Andi karena kondisinya sudah sangat parah.
Fauzi menyampaikan bahwa keluarga korban sudah mengetahui situasi tersebut. Selain itu, wakil rektor, dekan, dan kepala program studi Unibba juga telah mengunjungi rumah sakit.
"Menurut saya, pihak BEM harus mengecam kepolisian agar tidak melakukan tindakan represif, dan saya akan terus berjuang bersama teman-teman," ujarnya.***(Alfiani Nurul Fauziah/Job Training)