Wartawan Pikiran Rakyat Jadi Korban Persekusi Saat Liput Demo 'Peringatan Darurat' di Bandung

Penulis: TIM PRFM
Editor: Rifki Abdul Fahmi
Spanduk yang dipasang massa unjuk rasa di pagar Gedung DPRD Jabar.
Spanduk yang dipasang massa unjuk rasa di pagar Gedung DPRD Jabar. /Christ Wibowo/prfmnews

PRFMNEWS - Hal kurang mengenakan diterima oleh salah seorang wartawan pikiran-rakyat.com saat meliput aksi demo 'Peringatan Darurat' di Kota Bandung pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Alza Ahdira menjadi koran persekusi oleh orang tak dikenal (OTK) saat meliput aksi demo di kawasan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro Kota Bandung.

Pada Kamis malam, sekira pukul 19.00 WIB Kamis malam kemarin, Alza yang sedang dalam perjalanan pulang menuju parkiran motor bersama wartawan pikiran-rakyat.com lainnya tiba-tiba didekati sekelompok orang tak dikenal.

"Saat itu, saya berniat mengambil motor dan berjalan mengarah ke arah polisi yang sedang memukul mundur para demonstran," ujar Alza Ahdira. Ia menambahkan bahwa dirinya telah mengenakan seragam Pikiran Rakyat dan kartu pers Pikiran-Rakyat.com.

Saat khendak menuju parkiran motor, Alza didekati sekitar lima orang di mana salah seorang di antaranya berteriak, "Merekam apa woi?".

Baca Juga: Wartawan jadi Korban Kekerasan Saat Liput Demo Peringatan Darurat di Bandung

"Kelima orang tersebut mengenakan pakaian sipil dan tidak ada yang berseragam. Mereka juga tidak menunjukkan kartu identitas. Beberapa orang dari mereka membawa tongkat bambu. Salah seorang dari mereka memakai kaus hitam tanpa lengan dan helm full face," kata Alza.

Kelompok tersebut kemudian mengerubungi Alza lalu menginterogasinya dan berusaha merampas telepon genggamnya. Meskipun Alza telah menjelaskan bahwa dirinya adalah jurnalis, salah seorang dari mereka tetap mengintimidasi dan merampas ID card pers miliknya.

Alza mengaku bahwa intimidasi tersebut membuatnya terpaksa menghapus seluruh file video yang ia rekam selama meliput aksi demonstrasi.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub