Tak Atasi Macet, Tol Dalam Kota Bandung Akan Tingkatkan Jumlah Kendaraan Pribadi, Kata Pakar ITB

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Rifki Abdul Fahmi
Ilustrasi Tol Dalam Kota Bandung
Ilustrasi Tol Dalam Kota Bandung /pixabay

PRFMNEWS - Rencana pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang sempat tertunda 17 tahun, disebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan dimulai tahun 2024. Menteri PUPR yakin BIUTR bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan di Kota Bandung.

Namun pakar transportasi dari Kelompok Keahlian Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), Institut Teknologi Bandung (ITB), Aine Kusumawati berpandangan lain. Aine menilai Tol Dalam Kota Bandung justru akan meningkatkan beban jalan yang sudah jenuh dengan semakin banyaknya pengguna kendaraan pribadi.

“Jalan Tol (Dalam Kota Bandung) itu tidak akan menyelesaikan masalah (kemacetan),” kata Aine, dikutip dari laman resmi ITB.

Aine menjelaskan, proyek Tol Dalam Kota Bandung hanya dapat menjadi solusi jangka pendek bagi kemacetan Kota Bandung. Nantinya, setelah BIUTR jadi, kapasitas maksimal jalan akan kembali penuh dan permasalahan kemacetan bakal muncul kembali.

Baca Juga: Tol Dalam Kota Bandung Akan Dibangun 2 Segmen, Panjang Rute 27 Km Lewati Sejumlah Daerah Termasuk Gedebage

Dengan kata lain, Aine berpandangan bahwa ketika Tol Dalam Kota Bandung sudah jadi dan beroperasi, bukan tidak mungkin prasarana baru tersebut akan semakin meningkatkan keinginan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi karena merasa pilihan ketersediaan akses jalan semakin bertambah.

“Saat jalan tol sudah jadi, bukan berarti dia akan menyelesaikan masalah, karena yang berpindah mungkin tidak banyak. Tapi, bayangkan nanti kalau ada lalu lintas yang di-generated oleh jalan tol tersebut. Orang-orang yang tadinya nggak kepikiran naik mobil mungkin jadi naik mobil,” ujarnya.

Ia lanjut menilai saat ini jalan di Kota Bandung didominasi pengguna kendaraan roda dua. Sementara proyek BIUTR yang akan dibangun tidak ditujukan bagi pengguna sepeda motor.

Di sisi lain, rute tol yang akan dibangun pemerintah tidak akan melayani seluruh wilayah warga. Hal ini menurutnya mengindikasikan bahwa infrastruktur Tol Dalam Kota Bandung hanya akan mengatasi sebagian kecil dari akar permasalahan kemacetan di Kota Bandung.

Pembangunan Tol Dalam Kota Bandung akan membawa berbagai dampak bagi masyarakat. Dalam jangka pendek, paparnya, proses konstruksi akan menyebabkan kemacetan yang semakin parah di ruas-ruas jalan yang menjadi rute BIUTR.

Baca Juga: Bukan Tol Dalam Kota Bandung, Pakar ITB Ungkap Solusi Kemacetan Lebih Tepat dengan Upaya ini

Pola pergerakan masyarakat pun akan berubah jika BIUTR sudah beroperasi. Beban lalu lintas baru di daerah-daerah yang dihubungkan oleh tol tersebut akan muncul, dan kapasitas jalan bakal tercapai. Pada akhirnya, kemacetan pun timbul kembali.

“Kita tidak bisa terus-menerus menyediakan prasarana untuk mengakomodasi demand yang ada. Demand akan terus meningkat. Kalau demand terus meningkat, berarti kita harus terus membangun jalan baru,” tuturnya.

Menurut Aine, jika proyek tol jadi dibangun, diperlukan feasibility study (studi kelayakan) terbaru yang dapat menunjukkan bahwa benefit yang diberikan oleh tol secara signifikan dapat dirasakan masyarakat Kota Bandung.

Studi kelayakan ini meliputi trase, jumlah lalu lintas yang berpindah menggunakan tol, hingga analisis ekonomi mengenai perbandingan biaya investasi dan manfaat tol. ***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub