4 Alasan Pakar Sebut Tol Dalam Kota Bandung Tidak Akan Selesaikan Masalah Kemacetan

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Rian Firmansyah
ilustrasi jalan Tol Dalam Kota Bandung
ilustrasi jalan Tol Dalam Kota Bandung /

Baca Juga: Pendaftaran CPNS Dimulai 20 Agustus 2024, MenPAN RB Sebut 60.000 Formasi akan Ditempatkan di IKN

Alasan kedua, dari komposisi lalu lintas, jalanan di Kota Bandung lebih didominasi kendaraan roda dua atau sepeda motor. Sementara proyek BIUTR yang akan dibangun, sebutnya, tidak ditujukan bagi pengguna kendaraan roda dua.

Alasan ketiga, lanjutnya, meninjau rute yang akan dibangun, tidak semua pengguna kendaraan roda empat atau mobil akan memanfaatkan BIUTR karena keterbatasan rute yang dimiliki. Hal tersebut mengindikasikan infrastruktur ini hanya akan mengatasi sebagian kecil dari akar masalah kemacetan di Kota Kembang.

Alasan keempat, keberadaan BIUTR dinilainya justru akan makin mendorong minat masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Sebab merasa ketersediaan akses jalan yang semakin bertambah. Terlebih, selama proses konstruksi akan memicu kemacetan yang semakin parah pada ruas-ruas jalan sepanjang rute.

“Saat jalan tol sudah jadi, bukan berarti dia akan menyelesaikan masalah, karena yang berpindah mungkin tidak banyak. Tapi, bayangkan nanti kalau ada lalu lintas yang di-generated oleh jalan tol tersebut. Orang-orang yang tadinya nggak kepikiran naik mobil, mungkin jadi naik mobil,” ungkapnya.

Keberadaan prasarana baru tersebut, tambahnya, diprediksi akan mengubah pola pergerakan masyarakat sehingga beban lalu lintas baru di daerah-daerah yang dihubungkan oleh BIUTR justru akan muncul, dan kapasitas jalan akan tercapai. Pada akhirnya, kemacetan akan timbul kembali.

“Kita tidak bisa terus-menerus menyediakan prasarana untuk mengakomodasi demand yang ada. Demand akan terus meningkat. Kalau demand terus meningkat, berarti kita harus terus membangun jalan baru,” tuturnya.

Baca Juga: Bandung Punya Jembatan ‘Glow in The Dark’ yang Jadi Ikon Baru di Kawasan Braga

Adapun solusi yang lebih tepat untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung menurutnya adalah angkutan massal. Kendala yang mungkin dihadapi dalam membangun fasilitas angkutan umum massal adalah biaya dan kondisi eksisting jalanan di Kota Bandung.

Badan jalan yang kecil tidak memungkinkan dibangunnya jalur khusus untuk transportasi umum setipe busway di Jakarta. Selain itu, transportasi umum eksisting seperti angkot dan Trans Metro Bandung (TMB) dinilai kurang efektif untuk dikembangkan karena jaringan jalan Kota Bandung sudah terlalu padat.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub