Network
BIUTR sendiri, ujar dia, direncanakan memiliki dua segmen yakni Segmen I Pasteur - Cileunyi sepanjang 20,6 km dan Segmen II Ujungberung - Gedebage dengan panjang 6,7 km.
Baca Juga: Greenday Bakal Konser di Jakarta pada Februari 2025
Pria yang disapa Kang Emil itu menyampaikan pula, BIUTR diprediksi dapat memecah kemacetan yang semakin parah terjadi di Kota Bandung. Stadion GBLA Gedebage juga menjadi salah satu lokasi strategis yang akan dilewati tol layang tersebut.
Desain rute Tol Dalam Kota Bandung juga pernah dibahas Pemerintah Pusat pada 2016 khususnya oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investigasi (Kemenko Marves), pada saat Rizal Ramli menjabat sebagai Menko Marves saat itu.
Rancangan rute Tol Dalam Kota Bandung sepanjang 27,3 km, papar Rizal, akan dimulai dari Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur) melewati Jalan Surapati, Jalan P.H.H. Mustofa (Suci), Jalan Rumah Sakit (Ujungberung), sampai interchange KM 149 Gedebage. Dan di tengah jalan tol, bercabang dari Ujung Berung sampai Cileunyi.
Baca Juga: Jokowi Sampaikan Permohonan Maaf dalam Pidato Kenegaraan Terakhirnya
“Rencana pembangunan ini sudah menjadi wacana selama lima tahun, sejak 2011. Dan di tahun ini, urusan pembebasan lahan sudah terselesaikan dan proyek ini sudah dapat dikerjakan. Telah disepakati untuk beberapa tanah yang terkena pembebasan lahan, seperti Polres dan sebagian Penjara Sukamiskin akan diberi ganti rugi berupa tanah dan bangunan pengganti,” tuturnya, Senin 7 Maret 2016, dikutip dari laman resmi Kemenko Marves.
Terbaru, menurut informasi dari Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, proyek Tol Dalam Kota Bandung ini kemungkinan besar mulai dibangun pada 2024 selepas Kementerian PUPR dan beberapa pihak lainnya meninjau dokumen perencanaan dan kerja sama.
Bahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang berjanji akan memulai membangun BIUTR pada 2024 menyebut proyek Tol Dalam Kota Bandung masuk dalam daftar infrastruktur prioritas di Jawa Barat yang siap direalisasikan Kementerian PUPR pada tahun ini.***
