Sesar Lembang: Fakta, Sejarah, dan Risiko Gempa di Kawasan Bandung Raya

Editor: Asep Yusuf Anshori
Masih Ingat Sesar Lembang di Jabar? Ini Berbagai Wilayah yang Dilewatinya, Daerahmu? Cek di Sini
Masih Ingat Sesar Lembang di Jabar? Ini Berbagai Wilayah yang Dilewatinya, Daerahmu? Cek di Sini /Antara/

BANDUNG, PRFMNEWS - Sering menjadi topik perbincangan masyarakat Jawa Barat, terutama yang tinggal di Bandung Raya, berikut ini adalah penjelasan mengenai apa itu Sesar Lembang.

Sesar Lembang atau Patahan Lembang merupakan sebuah patahan bumi aktif yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Patahan ini membentang sepanjang 29 km melewati Padalarang, Kota Cimahi, Kota Bandung, hingga Jatinangor Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Daftar 15 Kecamatan di Bandung yang Masuk Zona Merah Sesar Lembang

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), patahan Lembang ini diprediksi bisa mengakibatkan gempa berkekuatan 6,8 hingga 7 magnitudo.

Guncangan gempa tersebut jelas lebih besar dari pada gempa di Yogyakarta pada 2006 silam. Jika terjadi guncangan gempa hingga 6,8 Magnitude, kerugian bisa sangat besar.

Gempa akibat Sesar Lembang sendiri terakhir terjadi pada 560 tahun yang lalu.

Baca Juga: Pantau Aktivitas Sesar Lembang, BRIN Ungkap Periode Ulang Gempa hingga Dampak di Wilayah yang Dilewati

"Jadi, secara hitungan tahap siklus gempa bumi atau ulang tahun gempa bumi itu, kita (Sesar Lembang) pada fase pelepasan energi. Itu fakta dari penelitian kami. Jadi, sudah 560 tahun belum pernah terjadi gempa bumi lagi," kata peneliti BRIN, Mudrik Rahmawan Daryono, dikutip dari Pikiran Rakyat.

Dilansir PRFM News dari laman resmi Pemkot Cimahi, Sesar Lembang sendiri terbagi menjadi dua, bagian pertama segmen barat dan kedua segmen Timur.

Sehingga apabila terjadi gempa bumi, dampak yang akan ditimbulkan akan memiliki skala yang berbeda-beda.

Baca Juga: Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Suami Cut Intan Nabila di Jakarta Selatan Usai Viral Video KDRT

Hasil kajian Pusat Penelitian Geoteknologi BRIN mengungkap, bahwa Sesar Lembang memiliki pergeseran sekitar 3-5,5 mm per tahun. Angka ini bertambah dari penelitian tahun 2011 silam, yang menyebut bahwa laju pergeserannya adalah 2-4 mm per tahun.

Penelitian terbaru juga menemukan fakta, bahwa panjang Sesar Lembang adalah 29 KM bukan 22 KM. Sementara itu, siklus gempa bumi akibat Sesar Lembang terjadi dari 170-670 tahun. Artinya, kita sedang berada di fase akhir pelepasan energi.

"Kalau kami hitung siklus gempa buminya, antara 170 sampai 670 tahun. Jadi, kita sudah berada pada fase-fase itu," katanya.

Jadi, ancaman yang timbul akibat Sesar Lembang bisa terjadi 100 tahun lagi, atau justru besok bahkan hari ini.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub