2 Versi Asal Usul Nama Gedebage, Wilayah di Kota Bandung Kini Makin Terkenal Berkat Masjid Al Jabbar

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Rifki Abdul Fahmi
Foto udara Masjid Al Jabbar Bandung.
Foto udara Masjid Al Jabbar Bandung. /Dedy Mulyana/prfmnews

PRFMNEWS – Gedebage merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat yang memiliki catatan sejarah yang menarik untuk diketahui. Gedebage dengan luas lahan 965,738 hektar merupakan hasil pemekaran dari wilayah Kecamatan Rancasari.

Asal usul penamaan atau toponimi Gedebage juga menjadi informasi tak kalah menarik selain tentang sejarah daerah satu ini dari sejak zaman Belanda, hingga kini makin dikenal karena banyak destinasi publik yang diminati masyarakat.

Ya, Gedebage kini menjadi lokasi dibangunnya Masjid Raya Al Jabbar, Summarecon Mall Bandung, dan sebelumnya ada Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), hingga berbagai destinasi publik lain yang berada di sekitar area kecamatan tersebut.

Sebelum mengenali arti dan asal usul kenapa daerah itu dinamakan Gedebage yang ternyata memiliki dua versi, tak ada salahnya kita mengetahui secuplik sejarah Gedebage pada era kolonial Belanda.

Baca Juga: Jadi Kecamatan Terluas di Bandung, Begini Asal Usul Gedebage, Ternyata Ada 3 Versi

Sejak zaman kolonial, wilayah Gedebage merupakan tempat pengangkutan barang besar. Hingga saat ini Gedebage masih tetap menyandang fungsinya sebagai tempat mengangkut barang-barang besar atau peti kemas.

Pada akhir abad ke-19, Pemerintah Kolonial mulai membangun jalur kereta api Jakarta-Surabaya. Tujuan pembangunan itu berlatar belakang ekonomi untuk mengangkut hasil-hasil bumi ke Batavia dengan lebih cepat.

Pada November 1884, dibangunlah sebuah stasiun kereta api yaitu Stasiun Gedebage yang menjadi salah satu stasiun paling tua di Bandung. Stasiun Gedebage dibangun 6 bulan setelah Stasiun Bandung untuk jalur kereta api Batavia-Bandung diresmikan.

Sekarang, Stasiun Gedebage tidak hanya difungsikan untuk melayani kereta yang mengangkut dan menurunkan barang besar saja, tetapi digunakan pula untuk naik turun penumpang kereta api lokal Bandung Raya.

Sebelum dikuasai oleh kolonial, wilayah Gedebage merupakan sebuah rawa yang besar sisa dari danau purba Bandung. Menurut buku Kuncen Bandung dari Haryoto Kunto, terdapat peta kalau daerah Gedebage dulunya merupakan bagian dari rawa bernama Muras Geger Hanjuang.

Baca Juga: KCIC Ungkap Jadwal Exit Tol KM 149 Gedebage Kembali Dibuka Dukung Aksesibilitas Stasiun Tegalluar

Pemberian nama Gedebage terdapat dua versi. Pertama, diambil dari Bahasa Sunda “gede” berarti besar dan “bage” yang berasal dari kata “bagage” yang artinya bagasi atau tempat barang.

Jadi, Gedebage berarti bagasi yang berisi barang-barang besar. Ini merujuk pada fungsi wilayah Gedebage sebagai tempat pengangkutan barang-barang besar.

Versi kedua, Gedebage berasal dari kata “gede” yang artinya besar dan “bage” yang berarti bagea atau kebahagiaan.

Hal ini merujuk dari daerah berupa rawa besar berubah menjadi lahan persawahan. Dengan adanya lahan persawahan baru, maka perekonomian para petani di kawasan Gedebage saat itu makin meningkat sehingga membuat mereka bahagia.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub